Dalam dunia bisnis, terutama yang berbasis kemitraan, seringkali muncul pertanyaan seputar kehalalan suatu skema bisnis. Salah satu contohnya adalah kasus Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI) yang bergerak dalam bisnis lebah klanceng.
Koperasi NMSI menawarkan dua jenis stuff lebah klanceng, yaitu ukuran medium dengan harga 500 ribu rupiah dan keuntungan 130 ribu rupiah, serta ukuran besar dengan harga 1 juta rupiah dan keuntungan 280 ribu rupiah. Skema bisnis ini melibatkan pembagian keuntungan dalam waktu 3 bulan.
Legalitas Koperasi NMSI disebutkan memiliki izin usaha dari Dinas Koperasi dan Dinas UMKM, serta nomor registrasi yang sudah terdaftar. Namun, terdapat beberapa permasalahan terkait informasi yang tidak transparan, seperti situs web resmi yang tidak dapat diakses sepenuhnya.
Skema bisnis Koperasi NMSI didasarkan pada ternak lebah madu klanceng dengan mekanisme penyertaan modal dari mitra. Mitra diharuskan menyetor modal sebagai jaminan untuk mengelola stuff lebah klanceng. Panen madu dilakukan setiap 3 bulan sekali, dengan keuntungan yang telah ditentukan.
Ada dua skema kerja sama yang diterapkan, yaitu budidaya mandiri dan sistem titip. Dalam skema budidaya mandiri, mitra bertanggung jawab mengelola sendiri lebah klancengnya, sedangkan dalam sistem titip, mitra menitipkan stuffnya kepada agen untuk dibudidayakan.
Keunikan dari Koperasi NMSI adalah adanya sistem perekrutan anggota dengan imbal hasil berupa reward berdasarkan stuff yang didistribusikan. Namun, informasi mengenai besaran reward tidak dijelaskan secara pasti.
Dalam tinjauan fiqih, terdapat beberapa fokus penting terkait model akad bisnis Koperasi NMSI. Mulai dari status akad penyertaan modal hingga mekanisme kerja sama antara pemodal dan agen sistem titip.
Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan adanya masalah seperti kemacetan dana mitra dan agen yang disebabkan oleh akad kemitraan yang tidak seimbang serta rusaknya akad syirkah yang berdampak pada kepailitan koperasi. Namun, tidak ditemukan indikasi kuat terkait praktik money game dalam bisnis Koperasi NMSI.
Dengan demikian, penting bagi para pelaku bisnis untuk memahami secara mendalam skema bisnis yang dijalankan dan memastikan kehalalan serta transparansi dalam setiap transaksi yang dilakukan. Hal ini menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan dan kepercayaan dalam dunia bisnis kemitraan.