Dalam dunia keilmuan dan agama, seringkali kita mendengar istilah ulama su’ dan ulama akhirat. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut?
Ulama su’ merujuk kepada para ulama yang menggunakan ilmunya bukan untuk kebaikan agama dan akhirat, melainkan untuk kepentingan duniawi semata. Mereka cenderung memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk tujuan kesenangan dunia, mencari pangkat, dan kedudukan di mata manusia.
Sebaliknya, ulama akhirat adalah para ulama yang menggunakan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki untuk kebaikan agama dan kesejahteraan akhirat. Mereka menjadikan ilmu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.
Imam Al-Ghazali menjelaskan beberapa ciri ulama su’, di antaranya adalah ketika seseorang menuntut ilmu dengan niat yang salah, misalnya untuk memperkaya diri, menyombongkan diri, atau mencari popularitas. Mereka cenderung terjebak dalam kesombongan diri dan keinginan duniawi, tanpa memikirkan akibatnya di akhirat nanti.
Penting untuk memahami perbedaan antara ulama su’ dan ulama akhirat, serta menjaga niat dalam menuntut ilmu agar selalu dalam kerangka kebaikan dan kemaslahatan umat. Kita juga tidak boleh sembarangan menilai seseorang sebagai ulama su’ tanpa pemahaman yang cukup.
Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai perbedaan antara ulama su’ dan ulama akhirat, serta menginspirasi kita untuk senantiasa mengejar ilmu dengan niat yang tulus demi kebaikan bersama. Tetaplah terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan bersama.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq. Terima kasih atas perhatian dan semoga bermanfaat. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.