Tidur malam yang cukup merupakan hal yang penting untuk kesehatan kita. Namun, bagi sebagian orang yang mengalami insomnia, tidur bisa menjadi sebuah tantangan. Insomnia bukanlah sesuatu yang bisa diberikan hukum secara langsung, namun tindakan yang dilakukan saat mengalami insomnia tetap dapat dinilai.
Bagi yang memilih untuk begadang tanpa gangguan kejiwaan, seperti yang sering dilakukan oleh santri di pesantren, hal tersebut diperbolehkan selama diisi dengan kegiatan yang positif. Begadang bisa menjadi waktu yang baik untuk melakukan ibadah-ibadah seperti belajar, shalat malam, membaca dzikir khusus, dan lain sebagainya.
Namun, terkait dengan shalat tahajjud, ada ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah bangun tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar. Jadi, jika seseorang tidak tidur sama sekali di malam hari, shalat sunnah yang dilakukan tidak termasuk dalam kategori shalat tahajjud.
Menurut para ulama, shalat tahajjud harus dilakukan setelah tidur, meskipun tidurnya sebentar dan dilakukan sebelum shalat Isya. Shalat tahajjud tetap harus dilakukan setelah shalat Isya agar disebut sebagai shalat tahajjud. Jika seseorang tidak bisa tidur, masih ada ibadah-ibadah lain yang dapat dilakukan seperti shalat tasbih, shalat hajat, shalat witir, dan lainnya.
Intinya, malam-malam yang dihabiskan dengan ibadah kepada Allah SWT akan memberikan manfaat bagi kita. Semoga penjelasan ini dapat memberikan pencerahan bagi semua yang membacanya. Semoga segala amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.