- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menentukan Prioritas antara Wudhu dan Tayamum dalam Kondisi Keterbatasan Air

Google Search Widget

Dalam situasi di mana kita hanya memiliki sedikit persediaan air untuk diminum, pertanyaan muncul mengenai apakah sebaiknya menggunakan air tersebut untuk berwudhu ataukah boleh menggunakan tayamum. Hal ini menjadi relevan ketika kita sulit untuk mendapatkan pasokan air bersih tambahan untuk berwudhu.

Pertimbangan utama antara berwudhu dengan air yang tersedia atau bertayamum saat berada di tengah hutan adalah kebutuhan akan air untuk makhluk yang dimuliakan, yaitu yang haram dibunuh. Dalam kondisi di mana memilih untuk berwudhu dengan air akan mengakibatkan kehausan karena ketiadaan air di sekitarnya, maka lebih disarankan untuk melakukan tayamum daripada berwudhu. Hal ini karena menjaga jiwa memiliki prioritas yang tinggi dalam syariat dan wudhu memiliki alternatif lain, yaitu tayamum, sementara minum air tidak dapat digantikan.

Para ulama dari kalangan madzhab Syafii berpendapat bahwa dalam situasi seperti ini, tidak diperbolehkan untuk berwudhu karena menjaga jiwa telah diutamakan dalam syariat. Tidak ada pengganti untuk minum air, namun wudhu memiliki alternatif yaitu tayamum.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa dalam keadaan tertentu seperti berada di tengah hutan, penting untuk mempertimbangkan dengan bijak antara berwudhu dan bertayamum agar bisa menjaga jiwa dan mematuhi ajaran syariat yang telah ditetapkan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 13

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?