- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Masjidil Aqsa: Sejarah dan Keutamaannya

Google Search Widget

Masjidil Aqsa, yang juga dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan masjid yang diberkahi dan dianggap sebagai masjid suci ketiga oleh umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini pernah menjadi kiblat bagi umat Islam dan diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai salah satu tujuan Rasulullah dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Dalam kejadian tersebut, Rasulullah bertemu dengan para nabi dan rasul di masjid ini, lalu mengimami shalat mereka.

Masjidil Aqsa saat ini memiliki luas wilayah 144.000 meter persegi dan mencakup beberapa bangunan, termasuk kubah batu, masjid kiblat, mushalla Al-Marwan, tembok buraq, dan mushalla Babur Rahmah. Masjid ini terletak di atas bukit Moria di kota Yerusalem yang bersejarah. Julukan Al-Aqsa bermakna “tempat terjauh” karena jaraknya yang jauh dari dataran Hijaz atau sebagai simbol dijauhkannya masjid ini dari kejelekan.

Berdasarkan beberapa riwayat, Masjidil Aqsa dibangun oleh Nabi Sulaiman, dengan jarak waktu pembangunan Masjidil Aqsa dan Masjidil Haram Makkah adalah 40 tahun. Sebuah hadits menceritakan percakapan antara Abu Dzarr dan Rasulullah mengenai masjid pertama yang dibangun. Rasulullah menyebutkan bahwa Masjidil Haram adalah yang pertama, diikuti oleh Masjidil Aqsa, dengan waktu pembangunan di antara keduanya yaitu 40 tahun.

Dalam sejarah Isra’ dan Mi’raj, terdapat beberapa tempat bersejarah yang masih dikenang hingga kini:

  1. Tembok Buraq: Tembok ini adalah tempat Rasulullah mengikat Buraq sebelum masuk ke dalam Masjidil Aqsa. Tembok ini terletak di arah barat Masjidil Aqsa dan memiliki panjang 50 meter serta tinggi 20 meter. Oleh kaum Yahudi, tembok ini dikenal sebagai tembok ratapan karena merupakan sisa reruntuhan kuil Sulaiman.
  2. Kubah Batu: Terletak di dalam kawasan Masjidil Aqsa, kubah ini menyimpan sebuah batu besar yang diyakini sebagai pijakan Rasulullah untuk naik ke langit dalam peristiwa Mi’raj. Batu ini berukuran 18 meter dan tinggi 2 meter, serta menjadi kiblat bagi kaum Yahudi dan umat Islam sebelum berpindah ke Kakbah di Makkah.
  3. Mihrab Nabi Muhammad: Tempat ini terletak di barat Kubah Batu dan dibangun pada masa dinasti Umayyah. Dipercaya bahwa tempat ini adalah lokasi Rasulullah mengimami shalat para nabi dan rasul.

Pengalaman Isra’ Mi’raj juga dimaksudkan untuk menunjukkan kebenaran kepada orang-orang yang menentangnya. Jika Rasulullah langsung diangkat dari Makkah menuju langit, hal itu tidak akan memberikan bukti yang meyakinkan bagi para penentangnya. Namun, dengan menyampaikan perjalanan menuju Masjidil Aqsa, orang-orang Quraisy yang skeptis bertanya tentang ciri-ciri masjid tersebut, dan setelah mendengar penjelasan dari Rasulullah, mereka mulai yakin bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Dengan demikian, Masjidil Aqsa memiliki posisi penting dalam sejarah dan spiritualitas umat Islam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?