- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kisah Racun dan Mukjizat Rasulullah

Google Search Widget

Setelah kaum Yahudi kalah dalam Perang Khaibar, mereka menyerah dan Rasulullah memberikan kebebasan untuk tinggal di tanah kelahiran mereka serta melanjutkan pertanian. Namun, sesuai kesepakatan, umat Islam berhak menerima sebagian hasil pertanian mereka.

Syekh Said Ramadhan al-Buthi mencatat bahwa setelah keadaan tenang, Rasulullah menerima hadiah dari seorang wanita Yahudi bernama Zainab binti Harits, istri Salam bin Masykum, berupa hidangan domba panggang. Sebelum hidangan tersebut disajikan, Zainab bertanya kepada para sahabat tentang bagian daging yang paling disukai Rasulullah, yang mereka ketahui adalah paha bagian depan. Zainab kemudian menyiapkan paha tersebut, tetapi dia mencampurkan makanan dengan racun, bahkan bagian yang akan diberikan kepada Rasulullah dicampur lebih banyak racun dibandingkan yang lain.

Motif Zainab untuk memberikan makanan beracun ini adalah balas dendam atas kematian suaminya dalam Perang Khaibar. Dia berharap untuk membunuh Rasulullah dan para sahabatnya dengan cara ini. Ketika makanan itu disajikan kepada Rasulullah dan sahabatnya Basyar bin Barra bin Marur, Rasulullah mengambil paha depan domba tersebut dan memasukkan sebagian dagingnya ke mulutnya namun tidak langsung menelannya.

Di saat bersamaan, Basyar bin Barra langsung memakan daging yang telah dicampur racun. Pada saat itulah, Rasulullah menunjukkan mukjizat-Nya. Syekh al-Buthi mengungkapkan bahwa Rasulullah menyatakan:

إِنَّ هَذَا الْعَظْمَ لَيُخْبِرَنِي أَنّهُ مَسْمُومٌ

Artinya, “Sungguh, daging ini telah memberitahuku, ia sudah (dicampuri) dengan racun.” Ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah, di mana hewan yang sudah mati dan dimasak pun dapat memberitahu beliau tentang racun dalam daging tersebut. Hal ini menunjukkan penjagaan Allah terhadap Rasul-Nya.

Setelah kejadian ini, Rasulullah memanggil Zainab dan menanyakan perbuatannya. Zainab mengakui kesalahannya dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan tersebut. Dia berkata:

قَالَتْ بَلَغْت مِنْ قَوْمِي مَا لَمْ يَخَفْ عَلَيْك. فَقُلْت: إنْ كَانَ مَلَكًا اسْتَرَحَ مِنْهُ وَإِنْ كَانَ نَبِيّا فَسَيُخْبَرُ

Artinya, “Telah sampai dari kaumku segala hal tentang dirimu. Maka, aku berkata kepada mereka, ‘Jika memang dia seorang raja, dia pasti mati. Namun, jika ia benar seorang nabi, dia pasti akan diberi tahu.’” Setelah mengakui perbuatannya, Rasulullah memberikan ampunan kepadanya meski Basyar bin Barra telah tewas akibat racun tersebut. Keputusan ini mengandung hikmah besar yang mungkin tidak dipahami banyak orang pada waktu itu. Setelah insiden itu, Zainab langsung masuk Islam di hadapan Rasulullah.

Peristiwa ini memicu perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait nasib Zainab. Ada yang berpendapat bahwa ia dijatuhi hukuman mati sebagai qishash atas kematian Basyar, sementara mayoritas ulama berpendapat bahwa ia tidak dihukum mati. Menurut Imam Muslim, Rasulullah menegaskan bahwa Zainab tidak dapat membunuhnya.

Syekh Said Ramadhan al-Buthi menyoroti hikmah besar dalam peristiwa ini: wahyu yang memberitahu Rasulullah tentang racun dalam daging domba tersebut. Namun, karena ketetapan Allah, Basyar terlebih dahulu menelan daging beracun sebelum Rasulullah mengungkapkan bahaya tersebut. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya penjagaan Allah terhadap nabi dan rasul-Nya dari kejahatan orang-orang.

Ayat Al-Qur’an yang relevan adalah:

وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya, “Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”

Sedangkan mengenai hukum bagi Zainab, mayoritas ulama sepakat bahwa hukuman qishash tidak berlaku karena ada kaidah yang menyatakan bahwa masuk Islam menghapus dosa-dosa sebelumnya. Ini berarti jika pembunuhan dilakukan oleh seorang non-Muslim, tindakan tersebut dianggap sebagai hirabah dan dapat dihapus jika pelakunya masuk Islam.

Peristiwa ini menjelaskan betapa besar kasih sayang dan perlindungan Allah terhadap Rasul-Nya serta memberikan pelajaran tentang keimanan dan pengampunan dalam Islam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 21

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?