Membaca sejarah hidup Nabi Muhammad SAW bukan sekadar mengeja nama-nama peristiwa, tempat, atau tanggal. Ada tujuan dan nilai yang lebih mendalam dari setiap peristiwa di mana Rasulullah SAW menjadi figur utama. Sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, yang dikenal dengan istilah Sirah Nabawiyah, merupakan serangkaian kisah dari kelahiran hingga akhir hayat beliau. Bahkan, beberapa sejarawan menuliskan kisah ini jauh sebelum kelahiran Nabi.

Beberapa kitab yang direkomendasikan untuk memahami Sirah Nabawiyah antara lain Sirah Ibnu Hisyam karya Ibnu Hisyam al-Himyari, Tabaqat Ibnu Sa’ad karya Ibnu Sa’ad al-Zuhri, Tarikh at-Thabari karya Ibnu Jarir al-Thabari, Dalail al-Nubuwwah karya Al-Ashfihani, dan Syamail al-Muhammadiyyah karya Al-Tirmidzi. Di samping itu, Syekh Musthafa as-Shiba’i juga merekomendasikan kitab Rahiq al-Makhtum karya Safyurrahman al-Mubarakfuri, yang merupakan karya modern yang padat dan lengkap mengenai sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.

Tujuan membaca sejarah hidup Rasulullah SAW tidak hanya sekadar mengetahui informasi tekstual seperti nama peristiwa, tanggal, dan tempat. Ada aspek-aspek substantif yang dapat diambil dari data-data tersebut. Dalam kitab Fiqh al-Sirah, Syekh Sa’id Ramadhan al-Buthi menjelaskan lima tujuan utama dalam mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW.

Pertama, memahami kepribadian Rasulullah melalui perjalanan hidup beliau. Ini penting untuk mengenal Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang terhormat dan jenius di tengah kaumnya serta sebagai utusan Allah yang menerima wahyu langsung dari-Nya.

Kedua, mengetahui kisah hidup Rasulullah SAW membantu seseorang menemukan sosok teladan luhur dalam berbagai aspek kehidupan. Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Muhammad adalah contoh terbaik bagi umat manusia.

Ketiga, mempelajari kisah hidup beliau mempermudah pemahaman terhadap Al-Qur’an, karena banyak ayat-ayatnya yang telah dijelaskan melalui hadits-hadits Nabi.

Keempat, dengan memahami kisah hidup Rasulullah, seseorang dapat melihat potret teladan lengkap dalam ajaran Islam, baik dalam akidah, hukum, maupun akhlak.

Kelima, bagi para da’i, kehidupan Rasulullah SAW memberikan teladan yang sangat berharga. Beliau adalah juru dakwah paling berhasil dalam sejarah.

Mengkaji Sirah Nabawiyah berarti mempelajari seluruh detail kehidupan sosok teragung dengan teladan yang lengkap untuk setiap aspek kehidupan.