Rasulullah adalah sosok istimewa, seorang Nabi dan Rasul Allah yang terjaga dari perbuatan dosa. Meskipun demikian, beliau tetap menjalani kehidupan sebagai manusia biasa, termasuk dalam hal makanan. Beberapa hidangan favorit Rasulullah telah dicatat dalam berbagai hadits. Apa saja makanan yang disukai oleh beliau?
Pertama, tharid atau masakan kaldu dengan isian utama kacang chickpea (himmis) merupakan hidangan yang paling digemari Rasulullah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah menggambarkan tharid sebagai makanan yang lebih enak dibandingkan masakan lainnya. Ia juga mengibaratkan tharid seperti Fatimah yang lebih unggul dibandingkan perempuan lainnya.
Kedua, daging kambing, khususnya bagian kaki dan paha, juga menjadi salah satu favorit Rasulullah. Menurut hadits dari Qadhi Iyadh yang diriwayatkan Bukhari, beliau menyukai daging tersebut karena aromanya yang khas dan rasanya yang manis. Terdapat sebuah kisah menarik mengenai daging kambing panggang yang diberikan oleh Zainab binti al-Harits, seorang Yahudi dari Khaibar. Rasulullah menerima hidangan itu dengan gembira, tetapi kemudian menyadari bahwa daging tersebut beracun setelah melihat kaki domba yang disajikan bersamanya.
Ketiga, talbinah adalah sup yang terbuat dari lemak, gandum, madu, dan sayur hijau. Talbinah dikenal baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan energi. Dalam buku “Sehat Ala Nabi,” dijelaskan bahwa talbinah dapat membantu mengembalikan keseimbangan tubuh yang terganggu.
Keempat, roti gandum juga menjadi makanan favorit Rasulullah. Suatu ketika, beliau dan Jabir bin Abdullah menikmati roti gandum bersama cuka di rumah salah satu istrinya. Rasulullah menyatakan bahwa roti gandum adalah makanan terbaik bagi penduduk dunia dan akhirat.
Selain hidangan-hidangan tersebut, Rasulullah juga menyukai berbagai buah seperti kurma, anggur, semangka, delima, buah ara (tin), dan melon. Untuk minuman, beliau gemar mengonsumsi susu, madu, jahe, dan air zamzam.
Meskipun memiliki banyak makanan favorit, Rasulullah tidak pernah berlebihan saat makan. Beliau selalu makan secukupnya, hanya ketika lapar, dan berhenti sebelum kenyang. Rasulullah mengingatkan umatnya untuk menjaga pola makan dengan membagi porsi perut: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara atau napas.