Palestina adalah negara yang sangat dimuliakan oleh umat Islam, kaya akan sejarah dan simbol-simbol Islam. Negara ini menjadi saksi perjuangan para nabi dan rasul dalam menyeru umat untuk beriman dan mengesakan Allah swt. Salah satu bukti dari keagungan Palestina adalah keberadaan Masjidil Aqsa, yang merupakan salah satu masjid tertua dalam sejarah umat Islam. Menurut Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, masjid ini pertama kali dibangun oleh Nabi Adam as, kemudian disempurnakan oleh Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Oleh karena itu, Masjidil Aqsa sangat dimuliakan dalam Islam.
Masjidil Aqsa tidak hanya dikenal sebagai masjid tertua, tetapi juga memiliki catatan sejarah yang mendalam mengenai perjalanan kenabian sebelum Nabi Muhammad saw. Masjid ini pernah menjadi kiblat bagi umat Islam sebelum arah kiblat kembali menghadap Ka’bah. Selain itu, Masjidil Aqsa juga menjadi saksi peristiwa luar biasa ketika Allah swt memperjalankan Rasulullah dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsa, yang dikenal dengan peristiwa Isra, dan dilanjutkan dengan mi’raj, di mana Rasulullah dinaikkan ke lapisan langit tertinggi. Kisah ini tercantum dalam Al-Qur’an:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya, “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra’ [17]: 1).
Karena kemuliaan Masjidil Aqsa, setiap ibadah yang dilakukan di sana memiliki nilai pahala dan keutamaan yang lebih besar dibandingkan ibadah di masjid lainnya. Rasulullah saw bersabda, sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari, bahwa perjalanan jauh hanya diperbolehkan untuk tiga masjid:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدُ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي، وَبَيْتُ الْمَقْدِسِ
Artinya, “Janganlah kamu mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid, yaitu: (1) Masjidil Haram; (2) masjidku (Masjid Nabawi); dan (3) Masjidil Aqsa.”
Selain menjadi saksi peristiwa Isra dan Mi’raj, Palestina juga merupakan tempat dimakamkannya para nabi dan rasul. Menurut Imam Abul Fida Ismail bin Umar ad-Dimisyqi atau Imam Ibnu Katsir, beberapa nabi yang dimakamkan di Palestina adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, dan Nabi Ya’qub as. Makam ketiga utusan Allah ini terletak di kota Hebron atau al-Khalil, sebuah kota tua di bagian barat Palestina. Ibnu Katsir menyatakan:
فَقَبْرُهُ وَقَبْرُ وَلَدِهِ اِسْحَقَ وَقَبْرُ وَلَدِ وَلَدِهِ يَعْقُوْبَ بِبَلَدِ حَبْرُوْنَ وَهُوَ الْبَلَدُ الْمَعْرُوْفُ بِالْخَلِيْلِ الْيَوْمَ وَهَذَا تَلقى بِالتَّوَاتُرِ أُمَّةً بَعْدَ أُمَّةٍ
Artinya, “Adapun makamnya (Nabi Ibrahim), dan makam putranya Nabi Ishaq, dan makam cicitnya Nabi Ya’qub itu di kota Hebron, yang dikenal dengan al-Khalil saat ini. Dan ini sudah tersebar dengan valid mulai dari umat terdahulu hingga umat berikutnya.” (Imam Ibnu Katsir, al-Bidayah wan Nihayah).
Palestina juga menjadi tempat dimakamkannya para sahabat nabi seperti Ubadah bin Shamit, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, dan sahabat-sahabat lainnya. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk kita semua.