- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Keberanian dan Dedikasi Tiga Sahabat Nabi dalam Majelis Syura

Google Search Widget

Pada pembahasan sebelumnya, telah dipaparkan tiga dari enam sahabat yang menjadi anggota Majelis Syura, sebuah tim yang bertugas untuk memusyawarahkan dan menyepakati siapa yang layak menjabat sebagai khalifah sepeninggal Umar. Selanjutnya, Utsman bin Affan terpilih sebagai pengganti Umar.

Kali ini, akan dibahas tiga anggota lainnya, yaitu Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqash, dan Thalhah bin Ubaidillah. Penjelasan ini mengacu pada catatan Ibnul Atsir dalam kitabnya, Usdul Ghâbah fi Ma’rifatish Shaḫâbah, yang merupakan ensiklopedia komprehensif mengenai biografi sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.

Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman bin Auf lahir 20 tahun setelah peristiwa pasukan gajah menyerbu Kota Makkah dan masuk Islam sebelum Rasulullah saw memasuki Darul Arqam. Ia termasuk golongan sahabat yang lebih dulu memeluk Islam (as-sabiqunal awwalun) dan merupakan salah satu dari lima orang yang masuk Islam di bawah tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Abdurrahman juga tercatat sebagai sahabat yang hijrah ke Madinah lebih awal.

Ia terlibat aktif dalam berbagai peperangan, termasuk Perang Badar dan Perang Uhud, di mana ia mengalami 21 luka, termasuk di kaki yang mengakibatkan dirinya pincang dan dua gigi serinya patah.

Rasulullah pernah mengutusnya ke Kota Daumatul Jandal untuk misi dakwah dengan pesan agar ia menikahi putri raja mereka jika mendapatkan kemenangan. Abdurrahman berhasil menaklukan Daumatul Jandal dan menikahi Tumadhir binti Ashbagh, dari pernikahan ini lahir putra bernama Abu Salamah. Abdurrahman dikenal gemar menginfakkan harta di jalan Allah, bahkan dalam satu hari bisa membebaskan tiga puluh hamba sahaya. Ma’mar az-Zuhairi mencatat bahwa ia menyedekahkan separuh hartanya di masa Rasulullah. Abdurrahman juga dijanjikan masuk surga oleh Rasulullah saw.

Sa’ad bin Abi Waqash
Sa’ad bin Abi Waqash termasuk golongan sahabat yang lebih dulu memeluk Islam pada usia 17 tahun sebelum turunnya syariat shalat lima waktu. Ia tercatat sebagai salah satu dari sepuluh pemuka sahabat dan terlibat aktif dalam berbagai peperangan, termasuk Perang Badar dan Perang Uhud.

Sa’ad dikenal sebagai sosok pemberani. Dalam fase dakwah rahasia di Makkah, ketika para sahabat melaksanakan shalat di balik bukit, ia berani bertindak saat kelompok Musyrik mengganggu mereka. Sa’ad berhasil memberikan hantaman kepada salah satu Musyrik hingga berdarah, yang menjadi darah pertama yang tumpah sejak Islam didakwahkan. Doanya juga dikenal mustajab, bahkan Rasulullah saw pernah berdoa agar doa Sa’ad diijabah. Sa’ad menjadi sebab turunnya salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu surat Luqman ayat 15.

Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah bin Ubaidillah adalah sahabat yang lebih dulu memeluk Islam di bawah tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah ia menyatakan keislamannya, Naufal bin Khuwailid mengikatnya dengan Abu Bakar di sebuah gunung tanpa ada yang berani mencegahnya. Dari peristiwa ini, Thalhah dan Abu Bakar dijuluki Al-Qarînain (dua sahabat).

Thalhah aktif dalam berbagai peperangan, termasuk Perang Uhud dan Bai’atur Ridhwan. Dalam keadaan genting saat Perang Uhud, ia rela menjadikan tubuhnya sebagai tameng bagi Rasulullah hingga mengalami luka parah. Nabi memberikan beberapa julukan kepadanya atas keberaniannya, seperti Thalhah al-Khair dan Thalhah al-Jûd. Ali bin Thalib pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa Thalhah dan Zubair akan menjadi tetangganya di surga.

Setelah kewafatannya, Thalhah dimimpikan oleh seorang laki-laki yang menyampaikan pesan agar jasadnya dipindahkan karena makamnya tergenangi air. Ketika makamnya dibongkar, tanahnya berwarna kehijauan akibat genangan air, dan jasadnya tetap utuh dengan aroma wewangian.

Dari pemaparan ini jelas bahwa ketiga anggota Majelis Syura tersebut memiliki spesifikasi mumpuni baik di mata Nabi maupun dalam pandangan umat Muslim secara keseluruhan. Tulisan ini tentu belum mencakup semua data mengenai keunggulan mereka. Untuk informasi lebih lengkap, bisa merujuk pada kitab-kitab sejarah dan biografi seperti Al-Kâmil Fit Târîkh karya Ibnul Atsir, Tarîkh At-Thabarî karya At-Thabari, Al-Ishâbah Fi Tamyîzish Shaḫâbah karya Ibnu Hajar, dan lain sebagainya.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?