Bani Israil adalah kaum yang menjadi jalur bagi banyak Nabi. Allah SWT mengutus sejumlah Nabi untuk membimbing mereka, di antaranya Nabi Yaqub, Nabi Yusuf, dan Nabi Musa. Selain ketiga nabi tersebut, terdapat juga Nabi Harun, Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa, Nabi Yunus, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, hingga Nabi Isa. Secara keseluruhan, sejak Nabi Yaqub, terdapat 12 nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israil.
Israil adalah nama lain dari Nabi Yaqub, yang merupakan anak dari Nabi Ishaq AS. Ishaq sendiri adalah putra kedua dari Nabi Ibrahim AS, yang dikenal sebagai Bapak Para Nabi. Dari garis keturunan inilah lahir kaum Bani Israil atau keturunan-keturunan Yaqub AS.
Sejarah Bani Israil dimulai dari Israil (Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim AS) yang tumbuh di wilayah Bangsa Ka’an di jazirah Arab. Istilah Israil berasal dari Bahasa Ibrani, di mana “isra” berarti hamba atau kekasih, dan “il” berarti Tuhan. Jadi, Israil dapat diartikan sebagai hamba Allah atau kekasih Allah.
Nabi Yaqub AS memiliki 12 anak dari keempat istrinya: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Di antara mereka, Yusuf tidak disukai oleh saudara-saudaranya hingga ia dijual kepada seorang musafir. Musafir tersebut kemudian menjual Yusuf ke Mesir. Setelah menjalani masa-masa sulit, Yusuf akhirnya menjadi raja muda di Mesir.
Kisah Nabi Yusuf sangat terkait dengan sejarah Bani Israil, karena melalui kisahnya, Bani Israil sempat tinggal di Mesir dalam waktu yang lama di bawah kepemimpinan Firaun. Kaum Bani Israil mulai berdatangan ke Mesir dan menetap di sana secara turun-temurun. Mereka diperbudak hingga diutuslah Nabi Musa, yang juga berasal dari keturunan Bani Israil, untuk membebaskan mereka dari cengkeraman Firaun.
Nabi Musa dibesarkan dan diasuh dalam pangkuan Firaun. Dalam asuhan para pendeta dan pemuka agama kerajaan, Musa belajar tentang keesaan Tuhan serta rahasia-rahasia alam. Ketika Allah SWT mengizinkannya untuk membimbing umatnya di tengah-tengah pengaruh Firaun yang mengklaim sebagai tuhan yang tinggi, Nabi Musa pun menghadapi Firaun dan para tukang sihirnya. Melihat ancaman terhadap diri dan kaumnya, Nabi Musa bersama orang-orang Israil lainnya berpindah menuju negeri Palestina.
Di bawah kekuasaan Firaun, Bani Israil tidak hanya mengalami perbudakan dan kerja paksa. Firaun juga berlaku kejam dengan membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil karena ramalan bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki dari mereka yang akan menggulingkan kekuasaan Firaun.
Meskipun berkali-kali mendapatkan nikmat dan perlindungan dari Allah SWT melalui Nabi Musa, Bani Israil sering kali tidak bersyukur dan terus melakukan pembangkangan terhadap Allah serta Nabi Musa.