Dari dua istri, Lea dan Rahel, serta dua selir, Zilpa dan Bilha, Ya’qub, yang juga dikenal sebagai Israil, memiliki 12 putra: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Putra-putra Ya’qub ini menjadi dasar bagi 12 kabilah Bani Israil. Dalam Al-Qur’an disebutkan dalam QS Al-A’raf [7]: 160 bahwa Allah membagi mereka menjadi dua belas suku.
Putra ketiga Ya’qub, Lewi, melahirkan banyak nabi dan imam, termasuk Musa, Harun, Samuel, Ilyas, Zakariyya, dan Yahya. Putra keempatnya, Yehuda, menurunkan nabi sekaligus raja seperti Dawud dan Sulaiman. Yusuf, putra kesebelas, melahirkan Nabi Yusya’ dan Ilyasa’, sementara Benyamin, putra kedua belas, menurunkan Nabi Yunus. Isa diyakini sebagai nabi terakhir dari Bani Israil. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Maryam, ibunya, berasal dari keturunan Lewi atau Yehuda. Menurut Qurthubi dalam Tafsirnya, Isa bukan keturunan Israil. Hal ini terlihat dari QS Al-Shaff [61]: 5-6, di mana Musa menyeru kaumnya dengan panggilan ‘Wahai kaumku’, sedangkan Isa memanggil ‘Wahai Bani Israil’, yang menunjukkan bahwa Isa tidak memiliki garis darah dengan mereka.
Al-Qur’an menggunakan dua istilah untuk merujuk pada keturunan Ya’qub: Bani Israil (misalnya dalam QS Al-Baqarah [2]: 40, 47, 122) dan Yahudi (misalnya QS Al-Baqarah [2]: 113, 120; Al-Maidah [5]: 18) atau الذين هادوا (misalnya QS Al-Baqarah [2]: 62; QS Jumu’ah [62]: 7). Para ulama berpendapat bahwa Bani Israil merujuk pada keturunan Ya’qub dari kedua belas anaknya. Pada zaman Musa, ke-12 suku ini masih utuh. Al-Qur’an menggambarkan ketika Bani Israil kehausan, Musa memukulkan tongkatnya ke batu dan air terpancar dari 12 sumber yang masing-masing suku minum dari sumber yang terpisah (QS Al-Baqarah [2]: 60; QS Al-A’raf [7]: 160).
Setelah wafatnya Sulaiman, dua belas suku Bani Israil terbelah menjadi dua. Sepuluh suku tinggal di utara di bawah Kerajaan Israel dengan ibu kota Samaria, sementara dua suku menetap di selatan di bawah Kerajaan Yehuda/Yudea dengan ibu kota Yerusalem.
Pada abad ke-8 SM, Kerajaan Israel di utara diinvasi oleh Bangsa Asyur. Banyak yang dibunuh atau ditawan menjadi budak. Sebagian kecil melarikan diri ke selatan. Akibatnya, sepuluh suku ini dinyatakan hilang. Bani Israil yang tersisa tinggal di selatan di bawah Kerajaan Yehuda/Yudea dengan dua suku yakni Yehuda dan Benyamin. Keturunan Yehuda yang berbakat dalam politik mendominasi kerajaan dan kemudian disebut sebagai Yahudi.
Ketika Al-Qur’an menyebut Bani Israil, itu merujuk pada seluruh keturunan Ya’qub dari dua belas suku. Sedangkan ketika menyebut istilah «اليهود» atau «الذين هادوا», itu merujuk pada sisa Bani Israil yang berasal dari keturunan Yehuda yang dominan dalam politik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setiap Yahudi adalah Bani Israil, tetapi tidak semua Bani Israil adalah Yahudi.
Kesimpulan ini diperkuat oleh QS Al-A’raf [7]: 159: “Dan di antara kaum Musa terdapat suatu umat yang memberi petunjuk dengan kebenaran dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.” Para mufassir berspekulasi mengenai siapa mereka. Ibn Jarir al-Thabari berpendapat bahwa mereka adalah keturunan Ya’qub yang tidak terlibat dalam pembunuhan para nabi. Mereka berdoa agar dipisahkan dari yang lain. Allah kemudian membelah bumi dan mereka berjalan melalui lorong hingga mencapai daratan China. Mereka adalah kaum hanif dari Bani Israil.
Ketika Al-Qur’an turun, Bani Israil yang tersisa adalah keturunan orang selatan dari Kerajaan Yehuda/Yudea yang ditindas oleh bangsa Babilonia, Yunani, Romawi, dan Romawi Kristen. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai Yahudi. Setelah itu, mereka berdiaspora ke berbagai belahan dunia termasuk Jazirah Arab. Ketika menceritakan perilaku nenek moyang mereka, Al-Qur’an menggunakan sebutan ya بني اسرائيل. Untuk sisa keturunan mereka yang masih ada saat wahyu diturunkan, Al-Qur’an menyeru mereka ya ايها الذين هادوا.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah Yahudi kini yang tinggal di Negara Israel dan sebagian menjadi zionis masih memiliki hubungan nasab dengan Yahudi pada masa wahyu diturunkan? Pembahasan mengenai hal ini akan diuraikan di bagian akhir tulisan.