Langkah awal yang diambil oleh Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Pendekatan ini bukan tanpa alasan, melainkan mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik.
Pada tahap ini, terdapat dua golongan yang menjadi target dakwah beliau. Pertama, orang-orang terdekat, termasuk kerabat, keluarga, dan sahabat. Kedua, mereka yang memiliki sifat baik dan mengenal Rasulullah SAW dengan baik. Mereka yang sudah akrab dengan beliau tahu bahwa Rasulullah adalah sosok yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kebaikan.
Dakwah dengan cara ini pada fase awal terbukti efektif dan menghasilkan banyak pengikut yang menyatakan masuk Islam. Dalam sejarah, mereka dikenal sebagai as-sabiquna al-awwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali memeluk Islam.
Beberapa tokoh as-sabiquna al-awwalun antara lain:
- Siti Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad SAW dan perempuan pertama yang masuk Islam. Ia juga merupakan orang pertama yang mendengar wahyu ilahi dan belajar Al-Qur’an dari Nabi.
- Ali bin Abi Thalib, orang pertama dari kalangan anak-anak yang masuk Islam pada usia sepuluh tahun di bawah asuhan Nabi.
- Zaid bin Haritsah, hamba sahaya Nabi Muhammad SAW yang diangkat sebagai anak oleh beliau.
- Abu Bakar as-Shiddiq, orang pertama dari kalangan laki-laki merdeka yang memeluk Islam. Dari pengaruhnya, beberapa orang juga masuk Islam seperti Utsman bin Affan, az-Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Tokoh lainnya termasuk Bilal bin Rabbah, Abu Ubaidillah, Abu Salamah, al-Arqam bin Arqam, dan Fatimah binti al-Khattab. Jumlah mereka mencapai lebih dari 40 orang.
Hikmah dan pelajaran dari tahap awal dakwah ini antara lain:
- Keselamatan Nyawa
Islam muncul di Mekah, kota yang menjadi pusat agama bagi masyarakat Arab. Dengan banyaknya pemuja berhala dan patung, menyebarkan Islam secara terbuka berisiko besar bagi keselamatan jiwa. Oleh karena itu, Nabi lebih mengutamakan keselamatan jiwa dibandingkan dengan penyebaran agama pada fase awal. Dalam kondisi lemah, tindakan ceroboh dilarang, dan umat Islam diharuskan untuk menyelamatkan diri demi menghindari kerusakan lebih lanjut.
- Penolakan Terhadap Penindasan
Orang-orang yang pertama kali memeluk Islam umumnya berasal dari kalangan lemah, baik fakir miskin maupun hamba sahaya. Hal ini menunjukkan bahwa agama Allah bertujuan membebaskan manusia dari penindasan. Meskipun demikian, keimanan mereka tetap menjadi dasar untuk memeluk agama Islam. Tidak ada tujuan duniawi dalam keputusan mereka untuk masuk Islam; semuanya dilakukan atas dasar iman yang tulus.
- Metode Baku dalam Dakwah
Dakwah Rasulullah SAW secara sembunyi-sembunyi bukan karena ketakutan terhadap orang Quraisy. Beliau memiliki Allah sebagai pelindung. Metode ini menjadi pedoman bagi para dai setelah beliau; jika belum memiliki kekuatan untuk berdakwah secara terbuka, maka pendekatan sembunyi-sembunyi adalah langkah yang lebih aman.
Dengan strategi dan metode dakwah yang cermat, Rasulullah SAW berhasil menegakkan agama Islam di tengah tantangan yang ada.