Abu Bakar, seorang sahabat Nabi Muhammad, dikenal sebagai sosok yang teguh dalam keyakinannya. Ia pernah menyatakan, “Aku tidak pernah sujud di hadapan berhala sekalipun ketika aku sudah menginjak usia akil baligh.” Pernyataan ini mencerminkan komitmennya untuk tidak menyembah berhala, bahkan di tengah masyarakat Arab yang saat itu memuja berbagai patung.
Pada masa jahiliyah, Abu Quhafah, ayah Abu Bakar, pernah mengajaknya ke tempat penyembahan berhala. Di sana, Abu Quhafah menjelaskan bahwa berhala-berhala tersebut adalah sesembahan yang tinggi. Namun, Abu Quhafah sendiri baru memeluk Islam setelah peristiwa Fathu Makkah.
Suatu ketika, setelah ditinggalkan ayahnya, Abu Bakar yang merasa lapar dan tidak berpakaian mendekati berhala untuk meminta makanan dan pakaian. Tentu saja, berhala itu tidak memberikan apa-apa. Dalam keadaan putus asa, ia mengangkat batu dan melemparkan ke arah berhala sambil berkata, “Kamu bukan Tuhan kalau tidak bisa melindungi dirimu.” Batu itu pun menghancurkan berhala tersebut.
Setelah memeluk Islam, Abu Bakar kembali menghadapi tantangan. Masyarakat Makkah merasa tidak terima dengan keputusannya untuk mengikuti Nabi Muhammad, terutama karena status sosialnya yang tinggi dan keluarganya yang kaya. Mereka mengutus Thalhah bin Ubaidillah untuk membujuknya kembali menyembah Latta dan Uzza. Saat ditanya siapa itu Latta dan Uzza, Thalhah menjawab bahwa mereka adalah anak-anak perempuan Allah. Namun, pertanyaan Abu Bakar tentang siapa ibu mereka membuat Thalhah dan teman-temannya terdiam, tak mampu menjawab.
Kejadian ini justru menginspirasi Thalhah untuk memeluk Islam dan bertemu dengan Nabi Muhammad. Sementara itu, Abu Bakar langsung menerima ajakan Nabi Muhammad tanpa ragu. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad menyatakan bahwa Abu Bakar adalah orang pertama yang memeluk Islam setelah dirinya.
Nabi Muhammad juga mengungkapkan bahwa tidak ada sahabat lainnya yang menerima ajakan untuk memeluk Islam dengan keyakinan sekuat Abu Bakar. Keduanya termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga.
Abu Bakar dikenal sebagai pendukung setia Nabi Muhammad dalam berdakwah. Ia mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan dakwah Islam. Di sisi lain, Thalhah bin Ubaidillah dikenal sebagai seorang pahlawan yang gugur dalam Perang Uhud setelah melindungi Nabi Muhammad dari serangan musuh, meski harus menanggung lebih dari 70 luka akibat panah dan pedang.