Atap rumahku terbuka saat aku di Makkah, ketika Jibril as. turun dan membuka dadaku. Ia membersihkan dada dengan air zamzam dan membawa baskom emas yang penuh hikmah dan iman. Setelah itu, ia menggenggam tanganku dan mengajakku naik ke langit yang bawah. Ungkapan ini diambil dari sebuah hadits riwayat Bukhari yang menggambarkan betapa istimewanya air zamzam.
Zamzam dalam bahasa Arab berarti melimpah atau banyak. Istilah ini merujuk pada sumber mata air yang muncul akibat injakan Nabi Ismail as. Mata air ini terletak di sekitar Ka’bah dan tidak pernah kering, menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitarnya.
Umat Islam meyakini bahwa air zamzam memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh air lainnya. Air ini dianggap suci dan mulia. Dalam konteks ini, malaikat Jibril menggunakan air zamzam untuk membersihkan dada Nabi Muhammad. Dalam buku “Air Zamzam Mukjizat yang Masih Terjaga,” dijelaskan bahwa Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkannya dengan air zamzam sebanyak empat kali.
Pembelahan pertama terjadi ketika Nabi Muhammad berusia empat tahun, saat ia masih tinggal bersama ibu susunya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah, di kampung Bani Sa’d. Jibril mendatangi Muhammad kecil yang sedang bermain dan membelah dadanya. Jibril berkata, “Ini adalah bagian setan darimu,” lalu meletakkan hati Nabi Muhammad pada nampan emas dan membersihkannya dengan air zamzam. Setelah selesai, hati Nabi Muhammad dikembalikan seperti semula.
Teman-teman bermain Muhammad kecil berlari ketakutan dan melaporkan kejadian tersebut kepada Halimah. Ia segera datang dan memeluk erat anak susunya yang menggigil ketakutan.
Pembelahan kedua terjadi saat Nabi Muhammad berusia sepuluh tahun. Ketika mendekati usia mukallaf, dada beliau dibelah lagi untuk membersihkan hati agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang dapat mengganggu jiwa seorang pemuda.
Pembelahan ketiga terjadi saat Jibril membawa wahyu pengangkatan nabi ketika Nabi Muhammad berusia empat puluh tahun. Hikmah pembelahan ini adalah agar beliau mampu menerima wahyu dengan hati yang kuat, bersih, dan diridhai.
Pembelahan keempat terjadi saat Isra Mi’raj, sesuai dengan hadits riwayat Bukhari. Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya sebelum mengajaknya naik ke langit. Peristiwa ini tidak hanya menambah kemuliaan Nabi Muhammad, tetapi juga mempersiapkan beliau untuk menerima wahyu dengan hati yang kuat.
Hikmah dari pembelahan dan pembersihan dengan air zamzam adalah untuk mempersiapkan Nabi Muhammad dalam berhadapan dengan Allah dan bermunajat kepada-Nya. Allah mengkhususkan air zamzam sebagai air untuk membersihkan hati kekasih-Nya, Nabi Muhammad. Bukankah hati manusia yang paling mulia hanya akan dibersihkan dengan air yang paling mulia juga?