- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Perintah Nabi Muhammad untuk Bersikap Moderat

Google Search Widget

“Sebaik-baiknya perkara adalah yang tengah-tengah,” demikian sabda Nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadits. Beliau mengajarkan umatnya untuk bersikap moderat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam beragama. Tidak berlebih-lebihan dalam beribadah hingga melupakan kehidupan dunia, maupun sebaliknya. Semua harus dijalani secara seimbang dan proporsional.

Suatu ketika, Nabi Muhammad saw. menegur Abdurrahman bin Amr bin Ash yang terlalu berfokus pada ibadah hingga mengabaikan istrinya. Abdullah bin Amr menghabiskan seluruh waktunya untuk shalat, puasa, dan dzikir, tanpa memberi perhatian pada istirahat atau interaksi dengan istrinya. Istri Abdullah merasa diabaikan dan mengadukan hal ini kepada Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. memanggil Abdullah bin Amr dan menekankan pentingnya sikap moderat. “Abdullah, saya juga menjalankan ibadah shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Namun, saya juga istirahat dan berkumpul dengan istri saya. Jika kamu beribadah terus tanpa memberi perhatian pada istrimu, maka tidak kuakui sebagai umatku,” tegas beliau.

Dalam kesempatan lain, Nabi Muhammad saw. juga memberikan nasihat serupa kepada sahabatnya, Hanzhalah. Ketika mendengar wejangan Nabi Muhammad saw., hati Hanzhalah tersentuh dan ia meneteskan air mata. Namun, setelah pulang dan berbincang dengan istrinya tentang hal-hal duniawi, ia merasa telah melupakan perasaan yang dirasakannya saat bersama Nabi.

Hanzhalah menyadari bahwa ia telah melakukan kemunafikan karena hatinya yang mudah berubah. Ia kemudian menghadap Nabi Muhammad saw. dan mengungkapkan rasa penyesalannya. Nabi Muhammad saw. menjawab, “Wahai Hanzhalah, jika kamu terus berada dalam kondisi seperti itu (hati bergetar dan mata berlinang), maka malaikat akan menjabat tanganmu di jalan dan di pembaringanmu. Namun, bersikaplah moderat; terkadang serius dan terkadang rileks.”

Nasihat ini menjadi pengingat bagi kita untuk menjalani kehidupan dengan keseimbangan antara ibadah dan tanggung jawab sosial, serta menjaga hubungan baik dengan sesama. Dalam beragama, sikap moderat sangatlah penting agar kita tidak terjebak dalam ekstremisme yang dapat merusak diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?