- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Keadilan Rasulullah dalam Menghadapi Perselisihan

Google Search Widget

Rasulullah adalah sosok yang bijak dan adil. Kebenaran selalu diutamakan, tanpa memandang siapa yang bersalah. Jika seseorang melakukan kesalahan, tidak peduli apakah dia dari umat Islam atau bukan, Rasulullah akan menyatakan kebenaran. Ini adalah contoh nyata bagaimana Rasulullah menempatkan keadilan dan kebenaran di atas semua golongan.

Seringkali, orang cenderung berlaku adil ketika situasi menguntungkan mereka atau kelompoknya. Namun, Rasulullah menunjukkan sebaliknya. Ia berlaku adil kepada semua orang, baik kepada umat Islam maupun non-Muslim. Keadilan baginya adalah prinsip yang harus ditegakkan dalam setiap keadaan.

Suatu ketika, terjadi perselisihan antara seorang Muslim dan seorang Yahudi. Kisah ini bermula ketika seorang Yahudi menawarkan barang dagangannya kepada seorang Muslim, yang kemudian merespons dengan ucapan yang menyinggung. Yahudi tersebut mengungkapkan sumpah serapah dan mengagungkan Nabi Musa AS di atas manusia lainnya. Merasa tidak terima, Muslim tersebut menghampiri dan menamparnya karena merasa Nabi Muhammad SAW lebih unggul.

Yahudi itu kemudian melapor kepada Rasulullah tentang perlakuan tersebut. Menariknya, Rasulullah justru membela Yahudi tersebut. Ia menegur Muslim yang menampar dan bertanya mengenai alasannya. Rasulullah menjelaskan bahwa tidak seharusnya membandingkan dirinya dengan nabi-nabi Allah sebelumnya. Semua nabi memiliki tugas yang sama, yaitu menyeru umat untuk mengesakan Allah (Tauhid).

Rasulullah mengibaratkan dirinya sebagai bagian dari rumah yang sedang dibangun, di mana para nabi sebelumnya telah menyelesaikan berbagai sisi rumah itu, namun ada satu bagian yang belum diselesaikan, yaitu ubin di sudut tertentu. Beliau pun ditugaskan untuk menyempurnakan bangunan tersebut, sehingga Rasulullah adalah penutup para nabi.

Dalam ajarannya, Rasulullah selalu menekankan pentingnya menghormati semua nabi tanpa membandingkan satu dengan lainnya. Sebagaimana sabdanya dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim: “Para nabi adalah saudara se-ayah dan ibu mereka berbeda-beda, sedangkan agama mereka adalah satu.” Ini menunjukkan bahwa keadilan dan penghormatan antar sesama adalah nilai-nilai penting yang harus dijunjung tinggi.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?