- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Sayyidah Ummu Salamah: Perempuan yang Pernah Menolak Pinangan Rasulullah

Google Search Widget

Sayyidah Ummu Salamah, yang memiliki nama asli Hind bin Abi Umayyah bin al-Mughirah, adalah salah satu sosok penting dalam sejarah Islam. Suaminya, Abu Salamah bin Abd al-Asad, dan Sayyidah Ummu Salamah merupakan bagian dari generasi assabiqunal awwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali memeluk Islam. Mereka sempat berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) sebelum kemudian berangkat ke Madinah. Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah. Dalam proses hijrah ke Madinah, mereka terpaksa berpisah dengan anak-anak mereka, yang dirampas oleh kaum musyrik, sehingga harus berpisah selama setahun.

Abu Salamah meninggal dunia pada tahun kedua Hijriyah setelah terluka dalam Perang Uhud. Kejadian ini menjadikan Sayyidah Ummu Salamah seorang janda dan anak-anaknya menjadi yatim. Dalam kondisi tersebut, Rasulullah memiliki keinginan untuk menikahi Sayyidah Ummu Salamah. Beberapa kalangan berpendapat bahwa Rasulullah melamar Sayyidah Ummu Salamah sebagai bentuk penghargaan atas perjuangannya di jalan Allah, sementara yang lain menyebutkan bahwa tujuan beliau adalah untuk menghibur Sayyidah Ummu Salamah setelah kehilangan suaminya.

Setelah masa iddah, Rasulullah mengutus Sayyidina Umar bin Khattab untuk meminang Sayyidah Ummu Salamah. Namun, ia menolak pinangan tersebut dengan alasan merasa cemburu, telah berumur, dan memiliki anak-anak yang masih kecil. “Aku tak ingin gara-gara tak mau menelantarkan mereka lalu kewajibanku sebagai istri terbengkalai,” ungkapnya.

Sayyidina Umar menyampaikan jawaban tersebut kepada Rasulullah, namun hal itu tidak mematahkan niat Rasulullah. Beberapa waktu kemudian, Rasulullah sendiri mengunjungi Sayyidah Ummu Salamah untuk melamar secara langsung. Sekali lagi, ia menyampaikan alasan yang sama. Namun, Rasulullah meyakinkannya bahwa Allah akan menghilangkan kecemburuan dan menyatakan siap menerima Sayyidah Ummu Salamah apa adanya. Beliau juga menegaskan bahwa anak-anaknya akan dianggap sebagai anak-anak beliau juga.

Akhirnya, setelah mendengarkan penjelasan Rasulullah dan teringat pada wasiat suaminya agar ia menikah lagi jika sesuatu terjadi padanya, Sayyidah Ummu Salamah bersedia menerima pinangan tersebut. Abu Salamah pernah berdoa agar Sayyidah Ummu Salamah mendapatkan suami yang lebih baik setelah kepergiannya. Dan terbukti, Sayyidah Ummu Salamah mendapatkan pengganti yang lebih baik, yaitu Rasulullah.

Dengan demikian, kisah Sayyidah Ummu Salamah tidak hanya menggambarkan keteguhan dan ketabahan seorang perempuan dalam menghadapi cobaan hidup, tetapi juga menyoroti bagaimana kasih sayang dan perhatian Rasulullah terhadap umatnya.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 7

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?