- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Perjuangan Rasulullah dalam Menyebarkan Islam

Google Search Widget

Rasulullah awalnya menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Namun, setelah menerima perintah, beliau mulai berdakwah secara terbuka. Awalnya, hanya kerabat dan teman dekat yang mengikuti jejaknya. Seiring waktu, banyak tokoh dan pembesar Quraisy yang menyatakan diri sebagai pengikut Rasulullah. Ketika ‘api Islam’ masih kecil, kaum kafir Quraisy Makkah berusaha memadamkannya dengan berbagai cara, termasuk melakukan kekerasan dan penindasan terhadap pengikut Islam yang lemah. Upaya tersebut gagal, malah ‘api Islam’ semakin berkobar, terutama setelah beberapa elit kafir Quraisy seperti Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib memeluk Islam. Mereka dikenal sebagai sosok pemberani yang tidak ragu untuk melindungi Rasulullah dan dakwah Islam.

Situasi ini membuat kaum kafir Quraisy Makkah kalang kabut. Dulu mereka bebas mencemooh dan menindas pengikut Rasulullah, tetapi setelah beberapa tokoh mereka masuk Islam, mereka harus merumuskan strategi baru untuk menghentikan dakwah Rasulullah. Utbah bin Rabi’ah, salah satu elit kafir Makkah, mengusulkan untuk menggunakan pendekatan yang lebih lembut. Dengan kebijaksanaan dan kecerdasannya, Utbah ditunjuk untuk menjalankan strategi tersebut.

Utbah menemui Rasulullah yang sedang berada di kawasan Ka’bah. Dia menawarkan beberapa iming-iming agar Rasulullah mau menghentikan dakwahnya. Ada empat tawaran yang disampaikan: harta, kemuliaan, kerajaan, dan obat terbaik jika Rasulullah mengalami penyakit. Namun, setelah mendengarkan tawaran tersebut, Rasulullah tidak menunjukkan minat sama sekali. Beliau kemudian meminta Utbah untuk mendengarkan firman Tuhan yang dibacakan dari QS. Fushshilat. Setelah membaca beberapa ayat, Utbah meminta Rasulullah untuk berhenti dan terkesan dengan apa yang didengarnya.

Rasulullah menekankan bahwa beliau adalah Nabi dan Rasul Allah yang bertugas menyampaikan kabar gembira serta peringatan kepada seluruh umat manusia. Utbah pun takjub dengan kata-kata Rasulullah dan mengakui bahwa itu bukanlah syair, sihir, atau perdukunan. Ia kemudian meminta para pemuka musyrik Makkah untuk menghentikan gangguan terhadap Rasulullah. Namun, mereka menuduh Utbah telah disihir oleh kata-kata Rasulullah. Meski begitu, Utbah tetap teguh pada pendiriannya dan memilih untuk tidak mengganggu Rasulullah lagi.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?