Allah menurunkan kitab suci-Nya yang terakhir, Al-Qur’an, kepada Rasulullah selama 23 tahun. Rasulullah kemudian menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada para sahabat. Meskipun Rasulullah adalah seorang ummi (tidak bisa membaca dan menulis), beliau adalah orang yang paling memahami dan mengetahui cara membaca Al-Qur’an, termasuk isi dan makna setiap ayat yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa cara Rasulullah membaca Al-Qur’an yang dapat kita pelajari.
Pertama, Rasulullah membaca Al-Qur’an dengan jelas. Pengucapan beliau sangat terang, kata per kata dan kalimat per kalimat, sehingga tidak ada satu kata atau kalimat pun yang terlewat atau terdengar samar ketika beliau membacanya. Kedua, beliau memperhatikan panjang atau pendeknya setiap huruf sesuai dengan hukum ilmu tajwid. Meskipun ilmu tajwid dikembangkan belakangan, prinsip-prinsipnya sudah ada pada zaman Rasulullah, dan cara beliau membaca Al-Qur’an sejalan dengan kaidah ilmu tajwid.
Ketiga, Rasulullah berhenti sejenak di akhir setiap ayat. Beliau tidak memaksakan diri untuk melanjutkan bacaan tanpa jeda. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits riwayat Ummu Salamah ra., Rasulullah memotong bacaan ayat demi ayat. Misalnya, beliau membaca “Alhamdulillah rabbi alamin” lalu berhenti sebelum melanjutkan ke “Arrahmanirrahim”. Keempat, terkadang Rasulullah membaca Al-Qur’an dengan suara lantang (jahr) dan kadang dengan suara lirih. Sayyidah Aisyah menjelaskan bahwa suara beliau bervariasi tergantung situasi. Ketika Fathu Makkah, misalnya, beliau membaca Surat Al-Fath dengan suara yang menggema sehingga orang-orang di sekitarnya dapat mendengar bacaan tersebut.
Terakhir, Rasulullah membaca Al-Qur’an dengan suara yang merdu. Hal ini disaksikan oleh al-Bara’ bin Azib saat shalat Isya bersama Rasulullah. Beliau mengagumi suara merdu Rasulullah ketika membaca Surat At-Tin dan menyatakan bahwa suara Baginda adalah yang paling merdu yang pernah ia dengar.
Dengan memahami cara Rasulullah membaca Al-Qur’an, kita dapat meningkatkan cara kita berinteraksi dengan kitab suci ini dan memperdalam pemahaman serta penghayatan kita terhadap ajaran-ajarannya.