- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menolak Masakan Istri dengan Santun

Google Search Widget

Rasulullah saw dikenal sebagai sosok yang sempurna baik dari segi fisik maupun akhlak. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan keagungan akhlak Rasulullah dalam QS. Al-Qalam ayat 4, di mana disebutkan bahwa beliau memiliki akhlak yang sangat agung. Rasulullah menjadi teladan bagi umatnya dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam urusan rumah tangga.

Salah satu contoh teladan Rasulullah dapat dilihat ketika beliau menolak masakan istrinya, Maimunah binti Harits, yang tidak sesuai dengan seleranya. Suatu ketika, Rasulullah mengajak Khalid bin Walid untuk mengunjungi Maimunah. Istri Rasulullah tersebut memasak daging dhabb (sejenis biawak) untuk mereka.

Ketika hidangan sudah siap dan Rasulullah hendak mengambilnya, beliau mendapat informasi bahwa makanan tersebut adalah daging dhabb. Dengan halus, beliau menarik kembali tangannya dan tidak jadi memakannya. Khalid, yang penasaran, bertanya apakah daging dhabb itu halal atau haram. Rasulullah menjelaskan, “Daging dhabb tidak haram. Hanya saja daging dhabb ini tidak terdapat di daerah kaumku. Karena itu aku kurang merasa berselera untuk memakannya.”

Dengan penjelasan yang sopan dan masuk akal tersebut, Khalid pun langsung menikmati masakan Maimunah tanpa merasa ragu. Sementara itu, Rasulullah memilih untuk tidak memakannya, tetapi tidak melarang Khalid untuk melanjutkan.

Cara Rasulullah menolak masakan istri tanpa menyakiti hatinya menunjukkan betapa pentingnya sikap santun dalam berkomunikasi dalam rumah tangga. Beliau memberikan alasan yang dapat diterima, sehingga Maimunah tidak merasa tersinggung atas penolakan tersebut. Ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana menjaga keharmonisan dalam hubungan suami istri.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?