Membahas ajaran damai dan kasih sayang dalam Islam, sosok yang tak terpisahkan adalah Rasulullah SAW. Meneladani perilaku beliau adalah langkah penting untuk menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya, yaitu damai, toleran, dan akomodatif terhadap perbedaan. Strategi dakwah Rasulullah yang lembut dan sikapnya yang tidak pernah membalas dendam merupakan bukti keteladanan yang patut diterapkan hingga saat ini.
Salah satu contoh adalah kisah perjalanan hijrah Nabi ke Thaif pada sekitar Juni 619 M. Nabi dan pengikutnya pergi dari Makkah untuk mengajak kepala suku Thaif memeluk Islam. Sayangnya, warga Thaif menolak ajakan tersebut karena takut akan reaksi warga Mekkah. Mereka bahkan melempari Nabi dengan batu, sehingga beliau terluka dan terpaksa berlindung di kebun. Dalam situasi sulit itu, alih-alih membalas, Nabi justru berdoa kepada Allah agar generasi berikutnya di Thaif mau menerima dakwah-Nya.
Saat itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menemui Nabi dan menawarkan agar Thaif dihancurkan sebagai balasan atas perlakuan buruk mereka. Namun, dengan akhlak mulia dan belas kasih, Nabi menolak tawaran tersebut, menunjukkan cara damai dalam menghadapi perlakuan tidak menyenangkan.
Sikap lemah lembut juga dicontohkan oleh sahabat Nabi, Umar bin Al-Khathab. Sebelum memeluk Islam, ia dikenal sebagai sosok yang keras. Suatu ketika, ia melihat seorang anak kecil bermain dengan seekor burung. Merasa kasihan, Umar membeli burung tersebut dari anak itu dan melepaskannya kembali ke alam bebas. Ketika Umar wafat, ia termimpikan oleh beberapa sahabat yang menanyakan tentang pengampunan Allah atas dirinya. Umar menjawab bahwa Allah mengampuninya karena belas kasih yang ia tunjukkan kepada burung tersebut semasa hidup.
Ajaran Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang kepada semua makhluk. Islam bukan hanya milik pemeluknya, tetapi juga milik seluruh umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Kehadiran Islam seharusnya menjadi rahmat dan perekat antarumat, bukan sebaliknya. Itulah hakikat ajaran Islam yang lembut dan tanpa kekerasan.