Rasulullah adalah manusia yang memiliki keistimewaan dan kekhususan yang tidak dimiliki manusia biasa. Ia menjalani aktivitas seperti makan, minum, tidur, dan berkeluarga, namun terjaga dari dosa (mas’shum). Sebagai nabi dan rasul terakhir, Rasulullah memiliki hukum-hukum khusus, seperti halal melaksanakan puasa wishol dan haram menerima zakat. Segala hal yang dilakukannya adalah suri tauladan dan wahyu dari Allah.

Suatu ketika, Rasulullah berkumpul dengan istri-istrinya. Dalam perbincangan tersebut, salah satu istri bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang paling segera menyusulmu menghadap Allah?” Rasulullah tidak langsung menjawab. Ia memandangi wajah masing-masing istri dan akhirnya menjawab dengan kiasan, “Yang paling segera menyusulku adalah wanita yang bertangan paling panjang di antara kalian.”

Para istri Rasulullah mengira bahwa ‘bertangan panjang’ merujuk pada ukuran fisik, sehingga mereka mengukur lengan satu sama lain. Ternyata, yang dimaksud Rasulullah adalah wanita yang gemar bersedekah. Saudah binti Zam’ah, istri Rasulullah yang memiliki tangan paling panjang dalam arti suka berderma, kemudian diketahui sebagai jawabannya. Saudah terkenal sebagai sosok yang dermawan dan merupakan salah satu orang pertama yang memeluk Islam dari kalangan wanita.

Saudah sebelumnya menikah dengan Sakran dan keduanya ikut hijrah ke Habasyah. Setelah suaminya meninggal di sana, Saudah kembali ke Makkah dan kemudian dinikahi oleh Rasulullah setelah dijodohkan oleh Khaulah binti Hakim. Ia dikenal sebagai sosok yang periang dan mampu membawa ketentraman dalam kehidupan Rasulullah.

Saudah menjadi istri tunggal Rasulullah dalam waktu yang lama, antara setelah kematian Khadijah hingga sebelum pernikahan dengan Aisyah. Ia wafat lebih awal dibandingkan istri-istri lainnya, menunjukkan bahwa kedermawanan dan kepribadiannya yang menyenangkan benar-benar diakui oleh Rasulullah dan para sahabatnya.