- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Memahami Pentingnya Puasa Sunnah Arafah

Google Search Widget

Puasa sunnah Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Terdapat sebuah hadits yang menyebutkan bahwa puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun ke depan. Namun, perlu dicatat bahwa kesunnahan puasa Arafah diperuntukkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Bagi jamaah haji, tidak disunnahkan untuk berpuasa pada hari Arafah agar dapat kuat dalam berdoa di Arafah.

Seringkali muncul pertanyaan apakah puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah harus bersamaan dengan peristiwa wukuf di Arafah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan penetapan awal bulan Dzulhijjah antara negara seperti Indonesia dan Arab Saudi. Puasa sunnah Arafah dilaksanakan pada yaumul arafah (Hari Arafah), yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, berdasarkan penentuan awal bulan negara masing-masing melalui rukyatul hilal.

Dalam Madzhab Syafi’i, perbedaan dalam wilayah rukyatul hilal antara negara seperti Indonesia dan Arab Saudi mengakibatkan perbedaan waktu pelaksanaan ibadah puasa. Ketika hilal terlihat di suatu daerah, maka penduduk daerah terdekat dari setiap penjuru wajib berpuasa berdasarkan penetapan tersebut. Namun, bagi daerah yang jauh dari daerah penentuan hilal, tidak diwajibkan untuk berpuasa karena perbedaan wilayah rukyatul hilal.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa puasa sunnah Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan penanggalan negara setempat melalui rukyatul hilal. Puasa Arafah tidak harus bersamaan dengan peristiwa wukuf di Arafah jika terdapat perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi kita semua.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 19

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?