Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat dimuliakan dalam agama Islam. Di dalam bulan ini terdapat ibadah haji yang dilaksanakan di Baitullah, serta penuh dengan berkah dan keutamaan. Banyak umat Islam yang merayakan bulan ini dengan puasa, ibadah, dan amal baik lainnya.
Para ulama berbeda pendapat mengenai keutamaan antara sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagian berpendapat bahwa sepuluh hari pertama Dzulhijjah lebih utama, sementara sebagian lain menganggap sepuluh hari terakhir Ramadhan lebih mulia.
Menurut penjelasan Syekh Abdurrahman al-Mubarakfuri, keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah terletak pada siang hari, terutama karena terdapat hari Arafah yang sangat utama pada hari-hari tersebut. Sementara itu, keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan terletak pada malam hari, khususnya karena bertepatan dengan turunnya lailatul qadar.
Dalam menjalani sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Berdasarkan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tahlil, takbir, dan dzikir kepada Allah. Salah satu bacaan yang sangat dianjurkan adalah:
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ…
Bacaan tersebut memiliki keutamaan tersendiri, di mana siapa saja yang membiasakan diri membacanya sepuluh kali setiap hari selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah, baik dosa yang sudah berlalu maupun yang akan datang.
Selain bacaan tersebut, terdapat juga doa-doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Misalnya doa:
اللهم فَرَجَكَ الْقَرِيْبَ…
Doa ini memiliki faedah untuk memudahkan pembacanya dalam melunasi utang.
Dengan demikian, menjalani sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak bacaan tahlil, takbir, dzikir, dan doa-doa yang dianjurkan dapat menjadi amalan yang membawa berkah dan keutamaan bagi umat Islam. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.