Kota Makkah bukanlah kota biasa seperti kota-kota lainnya. Kota ini memiliki keistimewaan dan keberkahan karena menjadi tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT. Memasuki kota ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang dapat mendekatkan umat Islam kepada Allah SWT. Orang-orang yang berada di Makkah akan merasakan semangat yang lebih tinggi untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya, hal ini karena keberkahan yang Allah letakkan pada tanah tempat dilahirkannya Nabi Muhammad SAW.
Imam Ghazali menegaskan enam adab yang harus dilakukan oleh orang yang hendak memasuki kota Makkah:
- Mandi Ketika Sampai di Dzi Thuwa
Adab pertama adalah mandi sunnah ketika tiba di Dzi Thuwa, sebuah lembah di sebelah utara Masjidil Haram. Mandi di tempat ini dianjurkan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah. - Berdoa Ketika Masuk Kota Makkah
Adab kedua adalah berdoa kepada Allah SWT saat memasuki kota Makkah dengan doa tertentu yang mengandung permohonan keselamatan dan ampunan. - Masuk dari Arah Dataran Tinggi
Adab ketiga adalah masuk ke Makkah dari sisi Abtah atau Batha’, tepatnya dari dataran tinggi. Hal ini sesuai dengan tindakan Rasulullah ketika memasuki kota suci tersebut. - Berdoa Ketika Melihat Baitullah
Adab keempat adalah berhenti dan berdoa ketika melihat Baitullah, dengan doa yang mengandung pujian dan permohonan ampunan kepada Allah SWT. - Masuk Masjidil Haram Melalui Pintu Bani Syaibah
Adab kelima adalah masuk ke Masjidil Haram melalui pintu Bani Syaibah dengan membaca doa tertentu untuk memohon keselamatan dan rahmat dari Allah SWT. - Menyentuh dan Mencium Hajar Aswad
Adab terakhir adalah menyentuh dan mencium Hajar Aswad sebelum melakukan tawaf, dengan membaca doa tertentu sebagai penegasan atas pelaksanaan amanah dan janji kepada Allah.
Penting bagi setiap orang yang hendak memasuki kota Makkah untuk menjaga adab-adab tersebut dengan sungguh-sungguh sebagai wujud penghormatan dan kepatuhan kepada ajaran agama. Hal ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas kesempatan untuk berkunjung ke kota suci yang penuh berkah tersebut. Semoga dengan menjaga adab-adab tersebut, perjalanan spiritual di tanah suci Makkah menjadi lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.