Dalam praktik wudhu, ada satu bagian yang sering kali dilupakan oleh banyak orang, yaitu istinsyaq. Istinsyaq adalah menghirup air ke rongga hidung dengan benar. Menurut penjelasan Abu Syuja’ dalam kitab Taqrib, terdapat 10 kesunahan dalam berwudhu, di antaranya adalah istinsyaq.
Istinsyaq seharusnya dilakukan secara optimal sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw. Rasulullah bersabda bahwa istinsyaq harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, kecuali jika seseorang sedang berpuasa. Hal ini menunjukkan pentingnya istinsyaq dalam praktik wudhu.
Menurut Ibnu Qasim Al-Ghazi dalam kitab Fathul Qarib, istinsyaq dapat dilakukan dengan cara memasukkan air ke dalam hidung, baik ditarik dengan nafas hingga ke dalam lobang hidung dan menyemprotkannya keluar lagi ataupun tidak. Jika ingin mendapatkan yang paling sempurna, maka air harus disemprotkan keluar lagi setelah istinsyaq.
Selain itu, dalam melakukan istinsyaq, disunahkan untuk berdoa. Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali, terdapat doa yang bisa dibaca saat melakukan istinsyaq. Doa tersebut menyatakan harapan seseorang untuk mencium wangi surga.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa istinsyaq merupakan bagian penting dari kesunahan wudhu yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Oleh karena itu, sebaiknya setiap orang yang melakukan wudhu memperhatikan pelaksanaan istinsyaq dengan baik.