Puasa memiliki makna yang dalam, baik secara bahasa maupun syariah. Secara etimologi, puasa bermakna menahan diri. Sedangkan menurut syariah, puasa adalah menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, dengan mematuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Kewajiban puasa Ramadhan mulai diperintahkan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriyah, seperti yang tertera dalam kitab Fathul Mu’in.
Syarat wajib puasa terdiri dari tiga hal, yaitu beragama Islam, baligh dan berakal, serta mampu melaksanakan ibadah puasa.
Perintah untuk menjalankan puasa Ramadhan tertuang dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183, yang mengajak umat beriman untuk berpuasa guna mencapai ketaqwaan. Ayat lain yang menjadi pedoman khusus dalam menjalankan puasa Ramadhan terdapat pada ayat 185 Surat Al-Baqarah, yang menegaskan pentingnya bulan Ramadhan sebagai bulan turunnya Al-Qur’an.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan kewajiban puasa Ramadhan, serta petunjuk yang jelas dalam Al-Qur’an, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan penuh keyakinan. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi pembaca. Wallahu a’lam.