Dekatnya bulan Ramadhan seringkali menjadi momen di mana umat Islam banyak yang melakukan ziarah kubur. Salah satu amalan yang lazim dilakukan saat ziarah kubur adalah membaca tahlil. Tahlil dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan, baik secara individu maupun berkelompok.
Tahlil tidak hanya berupa bacaan Al-Qur’an seperti surah al-Ikhlas, al-Muawwidzatain, al-Fatihah, ayat kursi, awal dan akhir surah Al-Baqarah, tetapi juga mencakup doa-doa dan dzikir. Tujuan dari tahlil ini adalah untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal, memohonkan ampunan, rahmat, dan keberkahan bagi mereka, serta mengingatkan akan kebesaran Allah.
Salah satu bagian dari tahlil adalah pembacaan Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabat, ulama, serta semua ahli kubur Muslimin dan Muslimat dari berbagai generasi. Doa dan dzikir dalam tahlil juga ditujukan untuk arwah yang telah berpulang serta para pendiri organisasi keagamaan.
Dalam tahlil juga terdapat bacaan-bacaan surat pendek Al-Qur’an seperti surah Al-Ikhlas dan surah Al-Falaq. Bacaan-bacaan ini mengandung makna yang mendalam dalam memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT.
Selain itu, tahlil juga mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat kebesaran Allah dengan mengucapkan kalimat tauhid “La ilaha illallah” dan takbir “Allahu Akbar”. Dengan begitu, kita diingatkan bahwa segala sesuatu hanya milik Allah yang Maha Esa.
Dengan melakukan amalan ziarah kubur dan membaca tahlil dengan penuh keikhlasan dan ketenangan, diharapkan kita dapat memberikan manfaat bagi arwah orang yang telah meninggal, serta mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga amalan ini membawa kebaikan bagi kita semua.
