- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Memahami Perspektif Islam terhadap Konsep Weton dalam Tradisi Pernikahan Jawa

Google Search Widget

Masyarakat Jawa dikenal sebagai salah satu kelompok masyarakat di Nusantara yang menjunjung tinggi tradisi leluhur. Salah satu tradisi yang sangat dipegang adalah konsep weton, yang merupakan perhitungan berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran kedua calon mempelai. Namun, seringkali muncul permasalahan ketika pihak keluarga menolak pernikahan berdasarkan ketidakcocokan hitungan weton.

Dalam pandangan Islam, konsep weton atau neptu digunakan sebagai dasar perhitungan dalam berbagai hal, seperti menentukan hari baik untuk pernikahan, membangun rumah, atau mencari hari baik untuk memulai suatu pekerjaan. Namun, penting untuk mencari tahu asal muasal ilmu weton tersebut sebelum mengambil kesimpulan.

Ada dua pendekatan dalam menilai konsep weton ini. Pertama, jika ilmu weton didasarkan pada riset yang kuat, maka konsep ini dapat dianggap sebagai ilmu yang mubah seperti ilmu astronomi atau kedokteran. Kedua, jika weton hanya didasarkan pada pendapat seseorang tanpa dasar riset, maka hal tersebut dibolehkan asalkan orang tersebut adalah individu saleh yang memiliki kualitas diri yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam konteks hukum agama, meyakini bahwa weton dapat mempengaruhi nasib pernikahan dan rumah tangga seseorang dianggap haram karena hal itu dapat merusak akidah seorang Muslim. Islam mengajarkan bahwa hanya Allah lah yang memiliki kekuasaan penuh atas segala hal, bukan entitas lain seperti weton.

Meskipun beberapa orang mungkin percaya pada ramalan weton berdasarkan pengalaman yang terulang-ulang, namun keterkaitan antara weton dan nasib pernikahan tidak bersifat mutlak. Para ulama memiliki pendapat yang beragam dalam hal ini, namun yang kuat adalah penjelasan Imam Syafi’i yang menegaskan bahwa hanya Allah lah yang memiliki kekuasaan mutlak.

Dengan demikian, sikap yang tepat adalah tetap berbaik sangka kepada Allah bahwa apapun weton yang dimiliki seseorang, yang menentukan nasib pernikahan adalah kehendak Allah semata. Karena pada akhirnya, Allah lah yang memiliki kendali penuh atas segala hal.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?