Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan dapat menimbulkan kerusakan serta korban jiwa. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk melakukan amalan ibadah saat menghadapi gempa bumi, salah satunya adalah shalat sunah. Para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa shalat adalah cara yang tepat untuk memohon perlindungan kepada Allah swt dalam situasi seperti ini.
Abul Abbas Syihabuddin Al-Qasthalani menjelaskan bahwa disunnahkan bagi setiap individu untuk berdoa dan melaksanakan shalat ketika terjadi gempa bumi, petir, angin kencang, dan tanah longsor. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kebesaran Allah swt dan sebagai sarana untuk meminta pertolongan-Nya.
Selain itu, Abu Bakar Mas’ud bin Ahmad Al-Kasani juga menyarankan agar shalat dilakukan dalam keadaan yang menakutkan seperti gempa bumi, angin kencang, kegelapan, dan hujan lebat. Shalat dianggap sebagai upaya memohon perlindungan dari segala hal yang tidak diinginkan.
Syekh Nawawi Banten menambahkan bahwa saat terjadi bencana alam, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah dan melaksanakan shalat sunnah secara sendirian di rumah. Hal ini dapat menjadi wujud dari upaya kita sebagai manusia yang bergantung pada pertolongan-Nya.
Imam Muslim juga mencatat sebuah hadis yang menggambarkan sikap Rasulullah saat angin kencang berhembus, di mana beliau memanjatkan doa agar angin tersebut membawa kebaikan dan menjauhkan segala keburukan.
Dengan demikian, shalat dan doa merupakan cara yang diajarkan dalam agama Islam untuk menghadapi gempa bumi dan bencana alam lainnya sebagai bentuk penghormatan dan upaya memohon perlindungan kepada Allah swt. Semoga dengan melakukan hal ini, kita semua selamat dari segala bencana yang mengancam.