Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan momen penting untuk menghargai jasa perempuan Indonesia, terutama para ibu yang telah dan masih berjuang dalam membangun bangsa. Dalam Islam, kedudukan seorang ibu sangatlah mulia. Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya menghormati dan berbakti kepada ibu.
Sebuah hadits yang mengatakan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu menegaskan betapa mulianya kedudukan seorang ibu. Berbakti kepada ibu dianggap sebagai salah satu jalan untuk meraih surga dalam ajaran Islam.
Imam Munawi juga menyebutkan bahwa keridhaan seorang ibu dapat membawa anak-anaknya masuk ke surga. Oleh karena itu, berbakti kepada ibu dengan sikap rendah hati, kasih sayang, dan pengorbanan sangatlah penting.
Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan bahwa orang yang paling berhak atas perlakuan baik dari kita adalah ibu. Bahkan, berbakti kepada ibu diulang sebanyak tiga kali untuk menegaskan keutamaannya. Ibn Hajar al-Asqallani menjelaskan bahwa hak seorang ibu tiga kali lipat dari hak seorang ayah, karena kesulitan yang dialami oleh ibu selama hamil, melahirkan, dan menyusui.
Seorang anak harus berbakti kepada ibunya tiga kali lipat dari baktinya kepada ayahnya. Karena itulah, berbakti kepada ibu dianggap sebagai bentuk penghargaan atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ibu kepada anaknya.
Hadits riwayat Imam Nasa’i juga menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai bagian dari jihad dalam Islam. Menjaga orang tua dianggap sebagai salah satu perjuangan yang paling utama, karena surga dijanjikan bagi mereka yang memuliakan kedua orang tua.
Berbakti kepada ibu bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk jihad yang mulia dalam Islam. Melalui penghargaan, perhatian, dan kasih sayang kita kepada ibu, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam hidup ini, tetapi juga mendekatkan diri kepada surga yang dijanjikan. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk berbakti kepada orang tua dengan sepenuh hati.