Dalam tulisan yang menggugah dari seorang ulama terkemuka, disampaikan nilai keutamaan profesi petani dan pentingnya menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Sayangnya, minat generasi muda terhadap profesi ini cenderung menurun. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, seperti rendahnya daya beli, produktivitas yang kurang, dan kesejahteraan para petani.
Alihfungsi lahan pertanian menjadi sektor non-pertanian, seperti bisnis properti, juga menjadi tantangan tersendiri bagi petani senior untuk mendorong generasi muda memilih profesi petani. Tidak hanya terjadi di Indonesia, negara lain juga mengalami penurunan minat anak muda terhadap pertanian.
Dalam perspektif Islam, profesi petani dianggap sangat mulia. Rasulullah saw memberikan jaminan bahwa pahala dari aktivitas bercocok tanam akan terus mengalir bahkan setelah si petani meninggal dunia. Profesi ini juga memberikan pelajaran tentang tawakal kepada Allah, karena hasilnya dapat langsung dinikmati tanpa harus menggantungkan hidup pada pekerjaan lain.
Para ahli fiqih menyebutkan bahwa bercocok tanam atau berprofesi di sektor pertanian adalah salah satu pekerjaan terbaik selain berdagang dan memproduksi barang. Ini dikarenakan kedekatannya dengan sifat tawakal dan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Di tengah menurunnya minat generasi muda terhadap profesi pertanian, Islam tetap menegaskan keutamaan dan pentingnya menjaga sektor ini. Semoga kesadaran akan kebaikan profesi petani dapat terus ditingkatkan, demi kesejahteraan bersama dan keberlanjutan sektor pertanian.