Kosmetik halal telah menjadi tren yang sangat berpengaruh saat ini terhadap keputusan umat Islam dalam memilih make up. Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan pasar halal yang diminati di berbagai belahan dunia seperti Asia, Timur, Eropa, dan Amerika.

Dengan tersedianya kosmetik halal, banyak merek yang mendaftarkan produknya pada lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikasi halal seperti Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Memastikan kehalalan suatu make up kini semakin mudah dilakukan dengan cara mengecek label halal pada kemasan produk atau memeriksa situs resmi lembaga yang berwenang memberikan sertifikasi halal.

Namun, penting untuk dipahami bahwa kehalalan suatu make up tidak berarti bahwa make up tersebut tidak perlu dilepas saat melakukan wudhu. Make up halal tetap dapat menghalangi kulit dari aliran air, sehingga perlu kehati-hatian dalam memilih dan menggunakan make up halal.

Wudhu yang sah ditentukan oleh pemenuhan syarat-syarat dan rukun-rukuannya. Salah satu syarat sah wudhu adalah tidak adanya penghalang yang menghalangi air suci mencapai kulit anggota tubuh yang dibasuh.

Pengguna make up halal, terutama yang tahan air atau waterproof, perlu membersihkan make up terlebih dahulu sebelum wudhu. Hal yang sama berlaku untuk make up non-waterproof yang digunakan secara tebal.

Penggunaan make up yang mengandung zat waterproof atau make up non-waterproof secara tebal dapat menyumbat pori-pori kulit dan menghalangi aliran air saat wudhu. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan make up dengan teliti sebelum melakukan wudhu.

Sebelum melakukan shalat, penting untuk memastikan bahwa wudhu dilakukan dengan benar dan tidak terhalang oleh penggunaan make up yang dapat mengganggu kelancaran aliran air. Memilih make up halal dan membersihkannya dengan baik sebelum wudhu adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit dan kesejahteraan ibadah kita sehari-hari.