Dalam ajaran Islam, penghormatan terhadap air diajarkan sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan ibadah umat Muslim. Al-Qur’an Surah al-A’raf ayat 31 mengingatkan umatnya untuk tidak berlebihan, karena Allah tidak menyukai perilaku berlebihan. Larangan ini juga termasuk dalam mengonsumsi makanan, seperti daging dan lemak, yang jika berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Al-An’am ayat 141 juga menekankan larangan berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk dalam makanan, minuman, penggunaan air untuk berwudhu, serta hal-hal lainnya. Berlebihan dalam makan dan minum dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh, sementara berlebihan dalam penggunaan air bersuci bisa menyebabkan pemborosan dan kerusakan lingkungan.
Rasulullah Saw sendiri telah memberikan contoh dalam berwudhu yang hemat air. Beliau melarang umatnya untuk berlebihan dalam menggunakan air, dan mengajarkan agar menjauhi perbuatan israf (pemborosan). Rasulullah Saw bahkan menyatakan bahwa israf bukan hanya terjadi dalam masalah harta benda, tetapi juga dalam ibadah seperti wudhu.
Dalam hadits, disebutkan bahwa Rasulullah Saw berwudhu dengan menggunakan sedikit air, sebagai contoh bagi umatnya. Penggunaan air yang tepat saat berwudhu merupakan bagian dari sunnah, sedangkan berlebih-lebihan dalam menggunakan air dianggap makruh. Israf dalam penggunaan air tidak hanya bertentangan dengan ajaran agama, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dengan demikian, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk bersikap bijak dan hemat dalam menggunakan air, termasuk saat berwudhu. Mengikuti contoh Rasulullah Saw dalam berwudhu yang efisien adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap nikmat air yang diberikan oleh Allah. Dengan bersikap hemat, kita tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menunjukkan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan kepada kita.