Musim kemarau panjang yang sedang melanda Indonesia saat ini menjadi perhatian penting bagi setiap individu. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober di beberapa wilayah, bahkan bisa berlanjut hingga akhir tahun di wilayah lain.
Di tengah kondisi seperti ini, penting bagi kita untuk bersikap bijak dalam menggunakan air. Selain berdoa kepada Allah SWT agar turun hujan, kita juga perlu menghindari perilaku boros dalam penggunaan air. Allah SWT melarang kita untuk berlebih-lebihan dalam segala hal, termasuk dalam menggunakan air, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Dalam dua ayat Al-Qur’an yang menegaskan larangan berlebih-lebihan, kita diajarkan untuk tidak melampaui batas dalam konsumsi makanan dan minuman. Peringatan ini juga berlaku secara implisit untuk segala bentuk perilaku berlebihan yang tidak disenangi oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW juga telah menekankan pentingnya menghindari perilaku berlebih-lebihan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan air. Dalam hadits, beliau menyatakan bahwa israf (berlebih-lebihan) dapat ditemukan dalam berbagai hal, termasuk saat berwudhu.
Israf dalam menggunakan air tidak hanya dilarang dalam konteks agama, tetapi juga merupakan tindakan yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kelestarian sumber daya alam dengan mengurangi perilaku boros dan berlebih-lebihan.
Dalam pandangan agama Islam, israf dalam menggunakan air dikecam secara tegas. Hal ini tercermin dalam penjelasan para ulama tentang pentingnya menjaga keberkahan dan keberlanjutan sumber daya alam, termasuk air.
Dengan demikian, bijaklah dalam menggunakan air, terutama di musim kemarau seperti sekarang. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga dan menghargai setiap tetes air sebagai anugerah yang harus kita jaga dengan baik.