Bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw selalu disambut dengan sukacita oleh umat Islam di seluruh dunia. Setiap komunitas Muslim memiliki tradisi dan budaya tersendiri dalam memperingati maulid Nabi. Salah satu bagian yang tak terpisahkan dari perayaan maulid Nabi adalah pembacaan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Salah satu waktu yang sangat dianjurkan untuk mengirimkan shalawat kepada Nabi adalah setelah azan. Ketika muazin mengumandangkan azan, disunnahkan bagi pendengar azan untuk membalas dengan membaca doa dan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Hal ini sesuai dengan penjelasan Ibn Syuhbah dalam Bidayah al-Muhtaj.
Doa yang biasanya dibaca setelah azan adalah:
“Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna dan pemilik salat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan.”
Doa ini bersumber dari hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya. Hadits tersebut menjelaskan pentingnya membaca shalawat kepada Nabi setelah mendengar azan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, terdapat penjelasan spesifik tentang wasilah yang diperoleh bagi orang yang memohon wasilah untuk Nabi. Wasilah merupakan sebuah kedudukan tinggi di surga yang hanya diberikan pada satu hamba Allah, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Bershalawat kepada Nabi tidak hanya mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri, tetapi juga mendatangkan keberkahan dari Allah. Dalam hadits Imam Muslim, disebutkan bahwa setiap kali seseorang bershalawat kepada Nabi, Allah akan bershalawat padanya sepuluh kali.
Dengan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, diharapkan kita bisa mendapatkan syafaat beliau di akhirat nanti. Semoga kita senantiasa mengagungkan maulid Nabi melalui shalawat, baik selepas azan maupun di setiap waktu. Semoga Allah memberkahi usaha kita.