Bulan Muharram memiliki makna yang penting dalam ajaran Islam, terutama dalam praktik ibadah puasa. Puasa sunnah di bulan Muharram dianggap memiliki nilai yang tinggi bagi umat Muslim, dengan potensi mendatangkan berbagai faedah spiritual dan sosial.
Salah satu momen penting dalam bulan Muharram adalah puasa di hari Asyura, tanggal 10 Muharram, yang diyakini dapat menghapuskan dosa-dosa dari tahun sebelumnya dan mendatangkan pahala yang besar dari Allah. Rasulullah saw juga menekankan keutamaan puasa di bulan Allah ini, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim.
Menjawab pertanyaan seputar boleh tidaknya berpuasa sebulan penuh di bulan Muharram, para ulama sepakat bahwa tidak ada larangan untuk melakukannya. Bahkan, berpuasa sepanjang bulan Muharram dianjurkan dan diizinkan dalam Islam, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Lathaiful Ma’arif.
Hari Asyura juga dipandang sebagai salah satu hari yang paling utama untuk berpuasa di bulan Muharram. Puasa sunnah selama bulan ini, baik secara penuh maupun sebagian, diyakini membawa keberkahan dan keutamaan bagi umat Islam. Di samping itu, puasa pada bulan Muharram merupakan salah satu puasa sunnah terbaik setelah bulan Ramadan, sesuai dengan pandangan dalam kitab Kasyaful Qina’.
Dengan demikian, berpuasa dengan tekun di bulan Muharram merupakan bentuk ibadah tathawwu’ atau puasa sunnah yang dianjurkan oleh syariat Islam. Selama seseorang memiliki kemampuan fisik dan tidak ada kendala kesehatan, berpuasa sebulan penuh di bulan Muharram dapat dilakukan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah. Wallahu a’lam.
