Haji merupakan salah satu ibadah yang sangat istimewa bagi umat Islam. Setiap calon jamaah haji pasti menginginkan agar ibadah hajinya diterima oleh Allah sebagai haji mabrur yang akan membawa mereka ke surga. Imam Al-Ghazali menyebutkan sepuluh adab yang harus diperhatikan oleh calon jamaah haji untuk meraih derajat tersebut. Namun, di sini kami akan membahas tujuh adab relevan yang dapat menjadi panduan bagi jamaah calon haji.
- Niat dan Tujuan yang Mulia: Mulailah perjalanan haji dengan niat yang tulus dan fokus kepada Allah. Jauhkan hati dari gangguan dan selalu berdzikir mengingat-Nya. Pastikan biaya yang digunakan berasal dari usaha yang baik dan halal.
- Persiapan dan Pengeluaran: Persiapkan bekal secukupnya tanpa kekikiran, hindari perilaku berlebihan, baik dalam makanan, pakaian, maupun perhiasan. Gunakanlah bekal untuk perjalanan haji sebagai infak di jalan Allah.
- Meninggalkan Perilaku Buruk: Tinggalkan perkataan sia-sia, kejelekan, dan segala bentuk perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan agama. Hindari pertengkaran dan permusuhan.
- Berjalan Kaki: Jika mampu, sebaiknya tunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki. Namun, jika tidak memungkinkan, naik kendaraan juga tidak masalah.
- Penampilan Sederhana: Tampillah sederhana tanpa memperlihatkan kekayaan atau jabatan. Jaga kebersihan diri dan berpakaian layaknya akan menghadap Allah.
- Menyembelih Hewan Kurban: Meskipun tidak wajib, mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih hewan kurban adalah amalan yang sangat dianjurkan.
- Berbaik Sangka: Selalu berbaik sangka pada Allah atas segala ujian dan musibah yang dialami selama ibadah haji. Ingatlah bahwa musibah adalah bagian dari ujian dan pahala yang akan diperoleh.
Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, diharapkan setiap jamaah calon haji dapat menjalankan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan haji mabrur yang akan membawa mereka menuju surga yang dijanjikan. Semoga menjadi panduan yang bermanfaat untuk kita semua.