Dalam sebuah karya yang membahas tentang bahaya kesombongan dan pengagungan nasab tanpa didukung oleh amal saleh dan akhlak yang terpuji, disampaikan pesan penting bagi masyarakat untuk tidak terjerumus dalam perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Banyak orang terpedaya dengan kesombongan akan nasab dan pengakuan diri yang lebih mulia tanpa dasar yang kuat.

Pesan yang disampaikan mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam perilaku sombong dan membanggakan diri dengan mengukur kemuliaan berdasarkan nasab. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Allah tidak melihat pada nasab atau keturunan seseorang, melainkan pada keimanan dan amal perbuatannya.

Kesombongan terhadap nasab dan pengagungan diri yang tidak berdasar pada amal saleh dan akhlak yang baik merupakan tindakan bodoh yang tidak bermanfaat. Manusia seharusnya mengedepankan kebaikan, kerendahan hati, dan kesederhanaan dalam berinteraksi dengan sesama.

Dalam ajaran Islam, semua manusia diberi kesempatan yang sama untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa harus menyombongkan diri atas nasab atau kemuliaan yang dimiliki. Keberagaman manusia seharusnya menjadi titik kuat dalam membangun hubungan yang harmonis di tengah masyarakat.

Kita diajak untuk merenungkan pesan-pesan yang disampaikan agar tidak terjerumus dalam perilaku sombong dan kesombongan yang hanya akan merugikan diri sendiri. Semoga kita senantiasa diberikan kebijaksanaan untuk selalu menjaga hati dan akhlak yang mulia dalam berinteraksi dengan sesama.