Ziarah kubur merupakan praktik yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dengan melakukan ziarah, seseorang dapat meraih berbagai manfaat dan keberkahan. Salah satu tujuan ziarah adalah untuk mengingat kematian serta mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Selain itu, ziarah juga dapat dilakukan untuk mencari berkah dari orang-orang saleh. Penting untuk dipahami bahwa ziarah tidak hanya memberikan manfaat bagi yang sudah meninggal, tetapi juga bagi mereka yang masih hidup.
Secara etimologi, ziarah memiliki arti berkunjung atau mendatangi. Dalam konteks ziarah kubur, hal ini merujuk pada kunjungan ke makam orang-orang yang telah meninggal dengan tujuan untuk mendoakan mereka, membaca surat Al-Fatihah atau ayat-ayat Al-Qur’an lainnya, serta melakukan tabarruk. Tradisi ziarah ke makam keluarga, guru, dan kolega di hari raya seperti Idul Fitri atau Idul Adha merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan di Indonesia.
Ziarah kubur pada hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, merupakan anjuran dalam syariat Islam. Tidak ada waktu yang spesifik untuk melakukan ziarah, sehingga setiap orang diperbolehkan melakukannya kapan pun. Dalam Al-Mausu’atul Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah disebutkan bahwa ziarah pada hari raya dapat mengingatkan kita akan akhirat.
Menurut pendapat Syekh Amin Al-Kurdi Al-Irbili, ziarah kubur memiliki banyak manfaat. Selain untuk mengingat kematian dan akhirat, ziarah juga dapat membantu memperbaiki hati dan memberikan manfaat kepada orang yang meninggal melalui bacaan Al-Qur’an yang dihadiahkan untuk mereka.
Dengan menjaga tradisi ziarah kubur di hari raya, kita tidak hanya dapat mendoakan orang-orang yang telah meninggal, tetapi juga meraih pahala dan memperkokoh tradisi keagamaan di Indonesia. Semoga penjelasan mengenai manfaat ziarah kubur pada hari raya Idul Fitri ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.