Dalam menjalankan ibadah, niat memiliki peran yang sangat penting. Karena ibadah dianggap sah berdasarkan keikhlasan niat yang disertakan. Selain itu, pahala dari ibadah juga terkait erat dengan kesempurnaan niat tersebut.
Dalil Niat Shalat
Nabi Muhammad saw pernah bersabda, “Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.” Hadits ini menjadi dasar bagi para ulama bahwa niat merupakan salah satu rukun dalam mayoritas pelaksanaan ibadah.
Niat Shalat dalam Kajian Fiqih
Niat dalam fikih diartikan sebagai tekad untuk melakukan sesuatu yang terbersit beserta dengan melakukan pekerjaan tersebut. Hukumnya wajib, dan tempat niat berada dalam hati.
Niat Shalat Perspektif Mazhab Syafi’i
Dalam Mazhab Syafi’i, seseorang harus membarengkan niat dengan takbiratul ihram saat hendak melaksanakan shalat. Hal ini dijelaskan oleh pakar fikih mazhab Syafi’i, Sheikh Khatib Asy-Syirbini.
Menurut referensi yang disampaikan Asy-Syirbini, hukum membarengkan niat dengan takbiratul ihram adalah wajib. Takbiratul ihram merupakan rukun pertama dalam shalat sehingga penting bagi seseorang untuk bersedia berniat bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram.
Namun, bagi masyarakat umum, melakukan niat bersamaan dengan takbiratul ihram seringkali sulit dilakukan. Oleh karena itu, banyak di antara mereka yang mengulang-ulang takbir hingga niat tersebut benar-benar terbersit dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
Niat Shalat bagi Orang Awam
Apakah niat yang tidak bersamaan dengan takbiratul ihram sudah dianggap cukup? Menurut Imam Al-Ghazali dan Imam Haramain Al-Juwaini, yang terpenting adalah seseorang telah berniat saat melaksanakan shalat meskipun tidak bersamaan dengan takbiratul ihram.
Pendapat Imam Al-Ghazali dan Imam Haramain Al-Juwaini ini memudahkan bagi masyarakat umum yang kesulitan mempraktikkan niat bersamaan dengan takbiratul ihram. Diharapkan pendapat ini dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam beribadah kepada orang awam.
Simpulan
Secara umum, hukum membarengkan niat dengan takbiratul ihram saat shalat menurut sebagian ulama mazhab Syafi’i adalah wajib. Namun, berdasarkan pendapat Imam Al-Ghazali dan Imam Haramain Al-Juwaini, membarengkan niat dengan takbiratul ihram bukanlah suatu keharusan. Yang penting adalah ditemukan niat baik secara keseluruhan maupun sebagian pada awal atau akhir shalat agar shalat tetap sah.
Pendapat ini seharusnya diambil dan diterapkan oleh banyak orang awam agar tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan ibadah.