Pada tanggal 5 Februari 2023, Nahdlatul Ulama (NU) merayakan usianya yang ke-100 tahun. Usia yang matang dan penuh dengan perjuangan dalam memajukan Islam. NU telah konsisten dalam perannya, baik dalam mempertahankan makam Rasulullah maupun dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menuju abad kedua, NU harus memiliki wacana dan ide baru untuk memimpin Islam ke depan. Sebagaimana simbolisasi 1 abad NU, “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama, Menjemput Abad Kedua, Menuju Kebangkitan Baru.” Pembaharuan dalam Islam adalah suatu keharusan, sebagaimana sabda Rasulullah yang mengutus pembaharu agama setiap akhir seratus tahun.
Pembaharuan agama tidak hanya terjadi melalui satu individu, tetapi juga melalui kelompok ulama atau organisasi seperti NU. NU memiliki potensi untuk menjadi pembaharu Islam di abad kedua ini. Dalam sejarah Islam, pembaharuan selalu terjadi demi menjawab tantangan zaman yang berubah.
Dengan memahami peran NU dalam sejarah Islam di Indonesia, diharapkan NU terus menjadi pilar yang mencerahkan umat, memimpin peradaban Islam, dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat hingga akhir zaman.
Pembaharuan dalam Islam adalah sunnatullah yang tidak bisa dihindari. NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjadi pionir pembaharuan demi menjaga keberlangsungan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
