Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat dinantikan oleh umat Islam sebagai bentuk penyempurna rukun Islam kelima. Ibadah ini memerlukan persiapan fisik, materi, ilmu, dan spiritual. Allah mewajibkan ibadah haji hanya kepada orang-orang yang sudah memiliki bekal yang cukup.
Ayat dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw menegaskan kewajiban ibadah haji bagi orang yang mampu. Hal ini mengindikasikan bahwa ibadah haji merupakan panggilan langsung dari Allah kepada hamba-Nya untuk bertamu kepada-Nya.
Meskipun tidak semua orang kaya dapat melaksanakan ibadah haji, hal ini merupakan anugerah dan nikmat dari Allah kepada individu terpilih. Banyak yang menunaikan ibadah haji tanpa memahami faedah dan hikmah di dalamnya.
Dalam ibadah haji terdapat dua kandungan utama: representasi menampakkan ibadah dan mensyukuri nikmat. Melalui ibadah haji, umat Islam menampakkan kehinaan dan ketidakmampuan dirinya di hadapan Allah. Mereka juga berusaha bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.
Ibadah haji membutuhkan persiapan mental dan materi. Sebagai ibadah yang melibatkan badan dan harta, haji hanya wajib bagi yang memiliki keduanya. Dengan demikian, dalam ibadah haji terdapat dua wujud syukur: syukur atas keberadaan harta dan kesehatan badan.
Melalui ibadah haji, umat Islam diharapkan dapat merasakan makna mendalam dari ibadah tersebut dan menjalankannya dengan penuh kesadaran akan kewajiban dan syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Semoga kita semua mendapatkan panggilan untuk menunaikan ibadah haji dengan sempurna.