Dalam ajaran Islam, haji mabrur dianggap sebagai amal paling utama yang memiliki ganjaran istimewa. Keutamaan haji mabrur telah disebutkan dalam berbagai hadits, di antaranya hadits dari Bukhari dan Muslim yang menempatkan haji mabrur pada tingkat ketiga sebagai amal utama dalam agama Islam.
Dalam hadits tersebut, Rasulullah menyebutkan bahwa haji mabrur merupakan salah satu dari amal paling utama di sisi Allah. Sahabat Abu Hurairah juga menyampaikan bahwa haji mabrur dapat menghapus dosa selama setahun.
Namun, jarang terdengar istilah “umrah mabrur” atau “umrah mabrurah” dalam doa umat Islam. Meskipun demikian, terdapat riwayat dari Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri yang mengutip hadits tentang “umrah mabrurah.”
Dalam hadits tersebut, disebutkan bahwa umrah mabrurah termasuk dalam dua amal ibadah yang paling utama selain haji mabrur. Umrah mabrurah juga diyakini memiliki kriteria yang tidak jauh berbeda dengan haji mabrur.
Haji mabrur sendiri merupakan haji yang dilaksanakan tanpa melibatkan perbuatan maksiat, baik dalam tindakan maupun ucapan. Amal baik seperti memberi makan orang lain, berbicara dengan kata-kata baik, dan menyebarkan salam perdamaian juga dianggap sebagai bagian dari haji mabrur.
Dengan demikian, meskipun jarang didengar dalam doa umat Islam, penting untuk memahami keutamaan dan kriteria dari umrah mabrurah sebagaimana yang telah dijelaskan dalam ajaran agama Islam. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya haji mabrur dan potensi keistimewaan umrah mabrurah dalam praktik ibadah umat Muslim.