Dalam ajaran Islam, derajat syahid merupakan suatu kehormatan yang tinggi bagi individu yang gugur di medan perang sambil membela agama Islam. Mereka yang mencapai derajat syahid akan dikecualikan dari kewajiban mandi jenazah dan shalat jenazah.

Terdapat beragam jalan atau pintu menuju derajat syahid yang mulia. Rasulullah saw dalam beberapa hadits menyebutkan tujuh hingga lima pintu syahid yang memberikan kesempatan kepada berbagai orang untuk meraih derajat tersebut.

Salah satu hadits menjelaskan bahwa mati syahid memiliki tujuh jenis, termasuk di antaranya korban wabah pes, sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan, radang selaput dada, terbakar, dan wanita yang meninggal karena hamil.

Selain itu, Rasulullah juga menyebutkan bahwa orang yang gugur karena membela harta benda atau kepemilikannya juga mendapat derajat syahid. Begitu pula bagi mereka yang gugur membela keluarga, diri sendiri, atau agamanya.

Pada suatu riwayat, Rasulullah menjelaskan bahwa pintu syahid tidaklah tunggal, melainkan memiliki berbagai variasi. Hal ini menunjukkan bahwa derajat syahid dapat dicapai melalui berbagai peristiwa dan tindakan mulia.

Berbagai hadits juga menyebutkan bahwa korban sengatan serangga atau korban jatuh dari kendaraan (kuda atau unta) juga termasuk dalam kategori syahid yang akan mendapat ganjaran yang mulia.

Dengan berbagai penjelasan dari Nabi Muhammad saw mengenai derajat syahid, umat Islam diajak untuk memahami bahwa kebajikan dan pengorbanan dalam berbagai bentuk dapat membawa ke kesempurnaan di sisi Allah. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari pelajaran yang disampaikan dalam hadits-hadits tersebut.