Niat dalam ibadah memiliki peran yang sangat vital dalam menentukan keabsahan serta pahala dari ibadah tersebut. Tanpa niat yang benar, ibadah dapat menjadi tidak sah dan tidak mendapatkan pahala yang seharusnya. Hal ini juga berlaku dalam kewajiban zakat, dimana niat dianggap sebagai syarat sah yang harus dipenuhi.
Dalam kajian fiqih, para ulama dari berbagai mazhab menyatakan pentingnya niat dalam mengeluarkan zakat. Mazhab Syafi’iyah menegaskan bahwa zakat yang dikeluarkan tanpa niat, meskipun karena lupa, tidak akan dianggap sah. Solusi yang disarankan adalah dengan mengembalikan zakat yang tidak disertai niat, lalu memberikannya kembali dengan niat yang benar.
Di sisi lain, mazhab Malikiyah juga menekankan bahwa niat tidak boleh terlewatkan dalam pembayaran zakat. Mayoritas ulama mazhab Maliki menyatakan bahwa zakat yang dikeluarkan tanpa niat tidak dapat dianggap sebagai zakat yang sah. Namun, ada pendapat yang menyatakan bahwa bagi yang lupa niat ketika mengeluarkan zakat, hukum zakatnya tetap dianggap sah.
Selain itu, mazhab Hanabilah juga memiliki pandangan serupa terkait pentingnya niat dalam zakat. Meskipun mayoritas ulama mazhab ini menegaskan bahwa niat adalah syarat dalam mengeluarkan zakat, terdapat pendapat yang menyatakan bahwa orang yang lupa niat ketika mengeluarkan zakat dianggap sah.
Selain ketiga mazhab tersebut, mazhab az-Zhahiri juga memberikan pandangan terkait masalah ini. Dalam mazhab ini, orang yang lupa untuk mengucapkan niat ketika mengeluarkan zakat tidak dianggap telah membayar zakat. Namun, terdapat kemudahan dengan cara mengucapkan niat ketika mengingatnya, karena zakat tidak terikat pada waktu tertentu.
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa niat memegang peran yang sangat penting dalam sahnya zakat menurut mayoritas ulama. Namun, jika seseorang benar-benar lupa untuk niat, ada beberapa pandangan yang dapat diikuti sesuai dengan mazhab masing-masing. Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk memperhatikan niat dalam setiap ibadah yang kita lakukan, termasuk dalam kewajiban zakat.
