Dalam ajaran Islam, menjaga ketertiban umum merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara untuk menjaga ketertiban ini adalah dengan menaati pemerintah yang sah. Menurut ajaran Islam, ketaatan kepada pemerintah merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Hal ini ditegaskan dalam QS. An Nisa’ [4]: 59 yang menyatakan pentingnya taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan pemimpin yang sah.

Imam al-Qurthubi dan Imam al-Mawardi juga menekankan pentingnya ketaatan kepada pemimpin dalam ajaran Islam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Rasulullah juga menegaskan kewajiban untuk taat kepada pemimpin yang baik dan menjelaskan bahwa kebaikan atau keburukan pemimpin juga akan berdampak pada masyarakat.

Selain kewajiban untuk menaati pemerintah, Islam juga memberikan hak kepada umatnya untuk mengritik pemerintah jika terjadi kesalahan atau penyelewengan. Rasulullah bersabda bahwa ketaatan hanya berlaku dalam perkara yang ma’ruf, bukan dalam kemaksiatan. Oleh karena itu, umat Muslim diperbolehkan untuk menyampaikan kritik dengan cara yang sopan dan tidak menyebabkan kerusuhan.

Allah juga menunjukkan dalam Al-Qur’an pentingnya menyampaikan kritik dengan kata-kata yang lemah lembut. Hal ini diperkuat dengan kutipan hadits bahwa nasihat kepada pemerintah sebaiknya disampaikan secara pribadi dan tidak terang-terangan. Dengan demikian, Islam mengajarkan agar kritik terhadap pemerintah dilakukan dengan etika yang baik guna mewujudkan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.

Dalam menyuarakan aspirasi, umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga moralitas dan tidak menggunakan kekerasan serta tindakan tidak bermoral lainnya. Unjuk rasa boleh dilakukan asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Semoga dengan menjalankan kewajiban menaati pemerintah dan hak untuk mengritik secara bijaksana, kita dapat bersama-sama menciptakan sebuah masyarakat yang lebih baik dan damai.