Pertandingan sepakbola antara Indonesia dan Thailand telah menarik perhatian masyarakat pecinta sepakbola Tanah Air. Meskipun hasil leg pertama menunjukkan keunggulan Thailand dengan skor 0-4, harapan masih terpancar untuk perubahan di leg kedua. Namun, dalam pembahasan ini, kita akan melihat lebih jauh tentang tanggung jawab dan akuntabilitas PSSI dalam mengelola Tim Sepakbola Nasional.
PSSI, sebagai badan hukum yang mewakili seluruh tim sepakbola Indonesia, memiliki peran penting dalam memilih wakil-wakil terbaik untuk tim nasional. Melalui proses seleksi yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, PSSI bertanggung jawab atas pembinaan dan pengelolaan tim nasional. Standar operasional prosedur (SOP) yang dimiliki PSSI menjadi pedoman dalam menjalankan fungsi rekrutmen dan pemilihan pemain.
Ketua Umum PSSI berperan sebagai wali yang memerintahkan petugas eksekutif untuk melaksanakan rekrutmen, sehingga tanggung jawab atas pengambilan keputusan ada pada PSSI. Konsep akuntabilitas juga menjadi hal yang penting dalam pengelolaan ini, di mana setiap kerugian yang timbul harus dapat dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Dalam praktiknya, akuntabilitas ini tercermin melalui prinsip dasar akuntansi yang mengatur aliran keuangan tim. Tanggung jawab dan akuntabilitas menjadi ciri khas dari pihak yang bertanggung jawab, di mana PSSI bertindak sebagai subjek hukum yang harus mematuhi peraturan yang berlaku. Penentuan kerugian dan keuntungan dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas yang mengatur transparansi dan pertanggungjawaban atas setiap keputusan yang diambil.
Dengan demikian, tanggung jawab dan akuntabilitas PSSI dalam pengelolaan Tim Sepakbola Nasional sangatlah penting untuk memastikan kelancaran dan profesionalisme dalam setiap langkah yang diambil.