Dalam dunia penambangan aset kripto, peran minner menjadi krusial. Minner, yang dilengkapi dengan script khusus sesuai dengan tipe kriptografi yang diinginkan, merupakan alat programmable yang menyerupai mesin hitung atau sheet Excel dengan formula tertentu. Dengan analogi ini, minner ditempatkan sebagai instrumen penghitung yang menghasilkan output berupa nilai poin berdasarkan rumus perhitungan yang telah disediakan.
Namun, apakah poin yang dihasilkan oleh minner dapat disebut sebagai “aset” sejatinya? Pertanyaan ini membuka diskusi mengenai logika ekonomi dan nilai sebenarnya dari aset kripto. Meskipun poin atau nilai yang dihasilkan bisa dienkripsi menjadi materi kriptografi lainnya, namun dalam pandangan ekonomi dan agama, nilai tersebut tidak dapat dianggap sebagai aset yang dapat diperdagangkan.
Dari perspektif logika ekonomi, output dari minner seharusnya dipandang sebagai “aset fiktif digital” yang hanya memiliki nilai dalam lingkup proses penambangan itu sendiri. Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai substansi dari aset kripto dan apakah sebenarnya aset kripto adalah aset fiktif secara keseluruhan.
Dengan demikian, pemahaman mengenai kedudukan minner dalam proses mining aset kripto perlu dilihat secara kritis dari perspektif logika ekonomi. Output yang dihasilkan oleh minner, meskipun berupa nilai poin, tidak dapat secara otomatis dianggap sebagai aset yang memiliki nilai ekonomi yang nyata. Diskusi ini menjadi penting dalam merumuskan pemahaman yang lebih mendalam mengenai aset kripto dan proses mining yang melibatkan minner.